Sejak dari usia muda, kita semua sudah tahu,bahwa walaupun kesehatan itu penting dijaga dan dipertahankan. Namun, ketika larut dalam berbagai kesibukan, apalagi berpacu dengan waktu,untuk mengubah nasib menjadi lebih baik, maka sangat sering masalah kesehatan terabaikan. Misalnya, makan siang terlewatkan atau terburu buru makan tanpa mempertimbangkan kebersihan tempat dan makanannnya. Atau makan apa saja yang ada, tanpa peduli bahwa ada makanan yang untuk orang lain bermanfaat, tapi untuk diri kita bisa jadi dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Misalnya makanan yang banyak asamnya,bagi orang lain tidak masalah, tapi bagi yang memiliki masalah dengan lambung, sehabis makan masakan pedas dan banyak mengandung asam,perut bukannya kenyang ,melainkan menyebabkan maag kambuh.
Akhirnya, uang yang dikumpulkan hasil kerja keras bertahun tahun terpaksa dihabiskan untuk biaya pengobatan dan biaya tinggal dirumah sakit. Hal inilah yang pernah saya alami secara pribadi. Akibat tidak menjaga pola hidup sehat dan makan kapan sempat dan disembarang tempat terjadi luka serius pada lambung dan infeksi pada saluran pernafasan.
Dioperasi di Indonesia belum sembuh terus operasi lagi untuk kedua kalinya di Mount Elisabeth Singapore. Hampir satu bulan rawat inap d irumah sakit karena telah terjadi komplikasi. Operasi kedua ternyata juga belum memberikan kesembuhan, maka baru pulang dua bulan harus kembali lagi ke Mount Elisabeth untuk operasi ketiga kalinya.
Dan 4 bulan kemudian, wajah saya membengkak karena infeksi, mata sudah hampir tidak bisa melihat dan lidah sudah tidak dapat lagi merasakan rasa makanan .Apapun yang dimakan rasanya sama saja, yakni tanpa rasa. Akhirnya dengan berat hati, kembali ke Singapore dan kali ini Operasi di Glenneagle Hospital untuk keempat kalinya. Total seluruh biaya sejak awal operasi, rawat inap di rumah sakit Mount Elisabeth dan Glenneagle Hospital menghabiskan uang hasil penjualan rumah di komplek Wisma Indah dan 3 kapling tanah di Tabing kota Padang.
Baru Saya Bertobat
Sejak saat itu, saya sadar sepenuhnya,bahwa sehat itu adalah investasi yang tidak ternilai harganya dan tidak dapat dibeli dengan uang sebanyak apapun,bila sudah kehilangan.
Saya dan istri mulai menerapkan disiplin diri, yakni ada waktu untuk kerja dan ada waktu untuk makan serta ada waktu untuk istirahat. Bahkan untuk memulihkan seluruh kondisi tubuh yang pernah terkoyak koyak oleh berbagai gangguan kesehatan, seperti perdarahan maag, infeksi saluran pernafasan, aritmea dan insomnia. Saya dan istri khusus belajar metoda terapi dengan memanfaatkan energi alam hingga ke Tibet. Secara bertahap.saya pulih seperti semula dan sejak saat itu,semakin rajin menjaga pola makan dan pola hidup sehat.
Kami Berdua Lulus Tes Kesehatan
Bulan lalu,seperti yang pernah saya tuliskan bahwa saya dinyatakan lulus dalam tes kesehatan, atas pemeriksaan jantung, paru paru, darah, ginjal dan lain lainnya yang istilah kedokterannya tidak saya pahami. Pokoknya,m enurut dokter Julius Tan yang bertugas di Curambine Medical Centre milik pemerintah Australia Barat.
Jantung saya sehat, paru paru bersih, ginjal tidak ada masalah, kondisi darah baik dan bebas diabetes, gigi baik dan penglihatan baik. Dengan memiliki Surat pengantar berupa Medical Assesment Driver linsence,dalam usia memasuki angka ke 76, SIM saya boleh diperpanjang.
Beberapa hari lalu,istri saya juga melakukan test kesehatan, seperti yang saya lakukan dan kami bersyukur baik saya dan istri saya dinyatakan lulus dalam test kesehatan.