Bukan Hanya Zaman Berubah,Tapi Sikap Orang Juga Bisa Berubah
Seperti kata pribahasa:" Lain Bengkulu,lain pula Semarang" ,ternyata benar benar terbukti. Saking mengebu gebunya ingin menyambung hubungan pertemanan yang sudah terputus sejak puluhan tahun lalu,maka begitu dapat nomor Ponsel sahabat lama dan sekaligus tetangga,maka pertimbangan akal sehat terabaikan.
Yang dikedepankan adalah rasa kangen untuk segera bisa berbicara dengan sahabat kental .Dalam angan saya,begitu saya mengatakan :" Halo John."maka akan disambut dengan teriakan :" Hai Effendi,apa kabar? Aduh kemana saja menghilang? .
Maklum ,disamping sahabat main sewaktu kecil,sekaligus kami tetangga dekat.
Terakhir kami berpisah sejak selesai SMA ,karena John melanjutkan kuliah di Bandung,sedangkan saya langsung bekerja selama dua tahun,untuk mengumpulkan uang ,agar dapat melanjutkan studi di IKIP Padang.
Sejak saat itu ,hubungan kami terputus,sama sekali. Maklum pada zaman itu ,jangankan Ponsel. telepon rumah saja,hanya orang kaya yang punya
Bagaikan Diguyur Seember Air
Akan tetapi apa yang ada dalam angan angan saya,ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Karena secara tanpa sadar,saya lupa bahwa kami sudah lama tidak bertemu dan sahabat saya kini sudah jadi Boss besar.
Saya lupa diri,sehingga terbelenggu oleh over expectation.Begitu nomor ponsel yang ada ditangan ,saya tekan dan call.beberapa saat terdengar suara yang berat diujung sana:"Selamat pagi.Maaf ini dari siapa?"
Saya langsung menjawab:" Hai John,ini saya Effendi !"
" Hmm maaf.Effendi yang mana ya?"terdengar jawaban