Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Gangguan Mental Berpotensi Menyebabkan Orang Mati Muda

Diperbarui: 10 November 2018   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hasil Penelitian Badan  Kesehatan Dunia
People with severe mental disorders, such as severe depression, bipolar disorder and schizophrenia, generally die 10-20 years earlier than the general population. Most of these premature deaths are due to physical health conditions that could be prevented with better access to quality health services. (sumber :World Health Organization)

Orang  dengan gangguan mental berat, seperti depresi berat, gangguan bipolar  dan skizofrenia, umumnya meninggal 10-20 tahun lebih awal daripada  populasi umum. Sebagian besar kematian prematur  ini disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik yang dapat dicegah dengan  akses yang lebih baik ke layanan kesehatan yang berkualitas.

Mind Body and Spirit

Sesungguhnya hasil kajian diatas bukanlah suatu hal yang baru.Karena sejak lebih dari 20 tahun lalu,Professor Herbert Benson MD,pendiri Mind and Body Medical Institute di Harvard University telah mengupas hal ini dalam bukunya yang berjudul :" Relaxation Response" Yang intinya mengedepankan,bahwa tehnik pengobatan modern,tidak mungkin bisa memilah dan memisahkan ,antara penyembuhan phisik dan penyembuhan bathin. 

Karena keduanya saling terkait dan saling memberikan efek. Preofessor Herbert Benson adalah seorang Cardiologist ,yang dalam berbagai penelitiannya selama bertahun tahun,menyakini bahwa orang tidak dapat mencapai kesehatan yang prima.bilamana jiwanya sakit.

Bahkan tidak jarang,penyebab terjadinya gangguan kesehatan,justru berasal dari pikiran yang galau dan suasana hati yang tidak tentram dan dibiarkan berlarut larut,sehingga menjadi penyebab timbulnya berbagai gangguan kesehatan. 

Seperti misalnya ,beban pikiran dan beban bathin yang melampaui ambang batas ketahanan seseorang,dapat menyebabkan yang bersangkutan mengalami insomnia, luka lambung dan tensi yang tidak stabil ,hingga dapat memicu terjadinya aritmea ,yakni denyut jantung yang tidak beraturan.

Tanpa Harus Memiliki Latar Belakang Pengetahuan Medis Setiap Orang Dapat Membuktikannya

Untuk dapat memahami ,pernyataan yang dicetuskan oleh Badan Kesehatan Dunia,maupun ulasan dari Prof.Herbert Benson MD secara rinci dalam bukunya The Relaxation Response ,tidak perlu memiliki latar belakang pengetahuan medis. 

Karena secara alami,kita dapat merasakannya secara langsung,untuk membuktikan,bahwa suasana hati dan kondisi jiwa,sangat berpengaruh terhadap rapor kesehatan diri kita. Contoh sederhana,bila ada hal hal yang membuat pikiran kita galau,maka suasana hati akan secara serta merta menjadi galau. Akibat yang secara langsung dirasakan adalah malamnya kita tidak bisa tidur dan gelisah. 

Sebagai rentetannya,esok hari kita akan bangun dengan uring uringan,kepala sakit dan menjadi temperamental,mudah tersinggung. Dalam waktu satu hari saja,kita merasa kondisi tubuh kita mengalami kemerosotan,apalagi bilamana hal ini berlangsung dalam kurun waktu yang panjang,karena penyebab kalutnya pikiran kita,belum tercarikan solusinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline