Tapi di Dunia Nyata
Hidup tidak selalu seindah dan semudah seperti kisah kisah di 1001 malam,dimana seorang pria menemukan Lampu Aladin .Begitu Lampu Aladin ada ditangan,maka orang cukup hanya menggosok gosok lampu tersebut,maka keluarlah Jin raksasa yang langsung menyembah dan berkata :" Your highness... your wish is my command " Tuanku,keinginan Tuanku,adalah perintah bagi hamba.
Dan dalam sekejab,istana megah sudah tercipta.Alangkah enaknya hidup seperti ini. Namun hal tersebut hanya akan dijumpai dalam kisah kisah yang menina bobokan generasi muda,tapi tidak dalam kehidupan nyata.
Atau mungkin sudah pernah mendengarkan kisah Mucthar Riady ,yang sewaktu masih miskin,kedapatan beli lotterai oleh ayahnya.Lotterai tersebut di sobek sobek ayahnya dan mengatakan :" Kalau mau jadi kaya dengan berharap memenangkan lotterai,maka kamu harus hidup 1000 tahun !" Sebuah pelajaran hidup yang mendasar,agar jangan pernah menggantungkan harapan bahwa suatu waktu akan memenangkan undian dalam hidup in.
Ijazah Penting,Tapi Bukan Menentukan
Ijazah itu perlu,karena merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan pekerjaan yang bergensi. Akan tetapi jangan sampai terjadi over expectation terhadap selembar kertas yang disebut Ijazah.Banyak orang mengira bahwa selembar ijazah Sarjana ditangan sudah merupakan jaminan hidup. Tetapi pada kenyataannya, gelar sarjana hanyalah merupakan salah satu jalan untuk mengubah nasib,tapi bukan menentukan jalan hidup.
Buktinya ,berapa banyak sarjana yang menganggur ? Berapa banyak sarjana akhirnya dengan terpaksa "menurunkan harga jualnya" dari mulai angan angan ingin kerja kantoran, pada akhirnya ,karena selalu menemukan jalan buntu,harus berbesar hati bekerja sebagai freelance.,yang menawarkan barang dari rumah kerumah. Hal ini,disebabkan karena telah secara keliru meletakan pondasi dalam menjalani hidup.bahwa bila sudah sarjana,maka hidup akan sudah terjamin.
Hidup Adalah Sebuah Masalah
Hidup adalah sebuah masalah.Bila tidak ada lagi masalah, maka berarti hidup sudah selesai. Kalimat ini keras dan tajam. Bagi orang yang hidupnya sedang dirundung masalah ataupun hidup dalam keprihatinan, boleh jadi tulisan ini terdengarnya, sangat kasar dan menyakitkan.
Namun inilah realita hidup. Ada kalanya hidup itu enak,lemah lembut dan manis, tapi tanpa terduga ,bagaikan tsunami, gelombang hidup dapat berubah menjadi keras,terjal, pahit dan menyakitkan. Bahkan tidak jarang menerpa kita tanpa berbelas kasih. Dan disaat hidup dalam keterpurukan,jam seakan berhenti berdetak.
Saat demi saat terasa berlalu sangat menyakitkan. Menengok orang yang kita sayangi tergeletak sakit dan tidak cukup makan,sementara tidak ada uang untuk membeli obat. Tidak jarang perjalanan hidup,bagaikan film horor. Maunya kita, sekali berhasil mengubah hidup, maka janganlah pernah jatuh lagi. Tapi hidup tidak dapat dipatok berdasarkan maunya kita.