Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Ziarah yang Memberikan Pelajaran Tentang Ilmu Hidup

Diperbarui: 15 September 2018   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Setiap umat beragama memiliki tempat tempat ziarah yang disebutkan sebagai "Holly Land" atau kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya "Tanah Suci".

Mengapa saya awali dengan kosakata "Holly Land" adalah untuk menunjukkan bahwa tulisan ini tidak merujuk kesalah satu Tanah Suci suatu agama tertentu, untuk menghindari kesalahpahaman.

Bagi saya dan istri, kesempatan untuk berkunjung ke "Holly Land" di Lourdes, Prancis, tentu merupakan rasa syukur yang tidak terhingga. Karena tidak banyak orang yang mendapatkan kesempatan untuk kesana.

Bukan masalah keuangan, melainkan banyak faktor lainnya. Antara lain faktor kesehatan dan mungkin juga faktor pengurusan Visa Schengen yang tidak mudah diperoleh.

Tapi kami sangat beruntung hingga dua kali mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Lourdes dan tinggal di sana selama dua minggu.

Bagaimana perasaan kami selama di sana? Tentu tidak mudah mengungkapkannya dalam kata-kata. Khususnya ketika kami mengambil bagian dalam prosesi lilin di malam hari, di mana berbagai bangsa di dunia menyatu dalam doa dan nyanyian Ave Maria.

Pengalaman spiritual ini tentu hanya dapat dirasakan secara amat pribadi. Hal yang mungkin saja bagi orang lain, sama sekali tidak menyentuh.

dok.pri

Ziarah Pendahuluan

Jauh sebelum kami mendapatkan kesempatan untuk berziarah ke Lourdes, sesungguhnya kami sudah terlebih dulu berziarah ke daerah permukiman yang memberikan kami pencerahan tentang makna hidup sesungguhnya.

Betapa makanan yang bagi kita dianggap makanan membosankan, bahkan tidak jarang kita tengok orang hanya makan setengahnya dan sisanya dibuang begitu saja, ternyata bagi orang lain sangat berarti.

Melihat secara langsung, bagaimana mereka hidup jauh di bawah taraf kehidupan yang layak, membuat saya malu pada diri sendiri. Karena selama ini, merasa bahwa hidup kami selama  tujuh tahun adalah hidup yang paling sengsara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline