Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Besok 28 Agustus Satu Ton Rendang Diberangkatkan ke Lombok

Diperbarui: 27 Agustus 2018   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lustrasi: masakan Rendang/viva.com

Hasil Kerja Sama PMI Bukittinggi dan Warga Bukittinggi -Kabupaten Agam - Sumatera Barat

Sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat Sumatera Barat, PMI Bukittinggi berkerja sama dengan warga Bukittinggi, Kabupaten Agam, untuk menunjukkan kepedulian dan rasa empati kepada saudara saudara kita di Lombok -NTB ,yang baru baru ini ditimpa musibah berupa gempa bumi yang dahsyat.

Hasil kerja sama ini, telah dipersiapkan secara gotong royong sebanyak lebih kurang satu ton Rendang ,yang akan diberangkatkan lewat jalan darat menuju ke Lombok.

Mengingat bahwa jenis masakan Rendang ini, bila mana dikerjakan oleh tangan tangan orang yang sudah ahli, akan mampu bertahan selama berminggu-minggu, asal saja tidak terkena air.

Kalau diolah oleh orang yang bukan ahlinya, rendang paling lama bisa bertahan di udara panas selama dua tiga hari dan kemudian akan tumbuh jamur dan tidak layak lagi dikonsumsi

Rendang Tanpa Bahan Pengawet

Siang tadi saya mencoba menelpon teman teman di Bukittinggi, yang terlibat dalam kegiatan sosial ini.

Menurut Asro, sejak dua hari lalu,sudah tampak berbagai kesibukan dari  puluhan anggota PMI Bukittinggi dan warga Jorong  Galuang, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, memasak dan mengemas satu  ton rendang untuk disalurkan secepatnya kepada korban gempabumi di  Lombok.

Seperti lazimnya, masakan Rendang yang merupakan makanan paling favorit di dunia, tidak pernah menggunakan bahan pengawet, apalagi penyedap rasa.

Bahannya, selain dari daging yang direbus hingga matang, dibumbui dengan santan kental, rempah-rempah dan cabe giling, sebelum akhirnya dimasak selama berjam-jam agar rasanya pas dan tidak mengandung air lagi.

Hal ini, untuk menjaga agar Rendang yang akan dikirim, mampu bertahan selama berminggu-minggu Dan rasanya tetap enak ketika dimakan oleh saudara saudara kita di Lombok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline