Mengapa Tinggal di Australia?
Satu satunya alasan kami tinggal di Australia,adalah karena 2 putra dan putri kami,bersama keluarga mereka berada di Australia.Bila kami tidak mendapatkan izin menetap,maka berarti setiap kunjungan,kami harus mengurus visa. Dalam usia yang sudah mencapai usia senior ,tidak mudah mendapatkan visa masuk ke Australia. Harus melakukan total medical check up,yang sekali menjalaninya,menghabiskan dana jutaan rupiah.Belum lagi sibuk mengurus visa. Maka dengan menjadi Permanent Resident,kami berdua bebas untuk mengunjungi putra kami yang kedua di Jakarta,bersama keluarganya.Sebaliknya,bilamana kami tidak memegang izin menetap di Australia,maka kami tidak dapat sesukanya mengunjungi anak cucu kami di Australia
Banyak Orang Indonesia Yang Tidak Betah Tinggal di Australia
Entah sudah berapa banyak keluhan dari keluarga sesama orang Indonesia,yang tinggal di Australia,mengeluh,bahwa orang tua mereka tidak betah tinggal di Australia.Baru sebulan sudah minta dipulangkan,padahal visa kunjungan berlaku hingga tiga bulan."Pak Effendi dan Bu Roselina,bantu dong membujuk orang tua kami ,agar betah tinggal disini,Sayang sekali visa berlaku untuk tiga bulan ,baru sebulan sudah tidak tahan.Alasan orang tua,bosan" Begitulah kira kira nada yang diucapkan kepada kami. Tapi,bagaimana cara membujuk orang tua? Kalau membujuk anak anak ,gampang,diajak ke taman dan main main,mungkin mereka betah.Membujuk orang tua,sungguh kami tidak mampu.
Akhirnya,rata rata para orang tua,yang datang ke Australia,karena kangen bertemu anak cucu yang tinggal disini,tapi begitu dua minggu berada di Austalia,malah katanya kangen teman teman di kampung halaman .Ada juga yang kangen ngumpul di kedai kopi dikota asalnya di Indonesia
Bagaimana Cara Kami Mengisi Hari Hari Kami
Pertama kami tiba di sini,langsung bergabung dalam kursus bahasa Inggeris ,yang memang disediakan secara gratis, bagi para pendatang,Di kelas ini,yang merupakan gabungan dari para pendatang seluruh dunia,kami menemukan keasyikan tersendiri, Saling mengenal berbagai suku bangsa di dunia,walaupun dalam keterbatasan berbahasa.
Ikut kegiatan yang diadakan oleh komunitas orang Indonesia ,ikut serta dalam acara nonton bareng antar generasi,serta bergabung dengan club club yang anggotanya terdiri dari berbagai suku bangsa di dunia. Dapat dikatakan,hampir tidak ada kegiatan yang kami lalui,tanpa keikut sertaan kami,termasuk berbagai kegiatan sosial.
ikut serta dalam berbagai kegiatan,termasuk dalam acara makan bersama,tanpa memperdulikan perbedaan suku,budaya dan perbedaan agama.Yang penting,kami membuka diri untuk menjadi sahabat siapapun,selama tidak dalam kegiatan terlarang atau yang membahayakan, Kami ikut camping dan hidup bergaul dengan suku bangsa apapun,selama kami berdua diterima dalam lingkungan mereka. Dan dengan penuh rasa syukur,hingga saat ini,belum pernah kami mengalami masalah dalam pergaulan disini
Dalam berbagai kegiatan sosial,termasuk festival kesenian dan festival kuliner,kami hampir tidak pernah absen.Bilamana perlu,maka kami mempersiapkan Rendang Padang dan Nasi Goreng,untuk dimakan bersama sama.Ternyata melalui masakan,kita dapat menanamkan image positif terhadap negara dan bangsa indonesia.
Kesimpulannya adalah :" Jangan pernah menutup diri untuk pergaulan,maka kita akan betah berada dimana saja.!