Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Menengok Kehidupan Petani di Desa Materllago, Italia

Diperbarui: 26 Juli 2018   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Hidup Itu Sederhana, Jangan Dibuat Menjadi Sulit

Sejak kedatangan kami di Italia, kami sudah diajak berkeliling mengunjungi sahabat sahabat Margaretha dan Sandro yang tinggal di beberapa daerah yang terpisah. Ada hal hal menarik yang saya catat dalam hati, yakni selama berkunjung, berbicara hilir mudik dalam bahasa gado gado, Indonesia, Italia dan Inggeris, tak satupun tampak wajah yang murung. 

Dokumentasi pribadi

Kendati jelas tidak semua mereka berada dalam kondisi kesehatan yang prima.Bahkan ada yang baru saja keluar dari rumah sakit,sehabis operasi jantung. Hal lain, yang menjadi catatan bagi saya pribadi adalah tidak satupun yang memegang Ponsel, selama berjam jam kami bertamu dikediaman mereka. 

Semuanya meninggalkan pekerjaaan dan kesibukan dan terfokus pada kunjungan kami. Bukan hanya tuan rumah dan nyonya rumah, tapi anak anak, mantu dan cucu-cucu  mereka. Tampaknya disini berlaku, tamu satu orang adalah tamu untuk seluruh keluarga.

Dokumentasi pribadi

Menyaksikan Dari Dekat Kehidupan di Desa 

Kemarin, kami diajak mengunjungi daerah pertanian Materllago, yang berjarak lebih kurang sejam berkendara dari Padova dikemudikan oleh Sandro dan terkadang oleh Margaretha. Kemudi kendaraan berada disebelah kiri, begitu juga aturan berlalu lintas. Bagi kita yang sudah terbiasa mengemudikan kendaraan di Indonesia, tidak dapat secara serta merta mencoba mengemudikan kendaraan di sini karena sangat riskan.

Dokumentasi pribadi

Disepanjang jalan, tampak tanaman jagung tertata dengan sangat rapi dan ada sumber air,yang secara otomatis menyirami tanaman ini di musim panas. Walaupun demikian, tak tampak ada yang jualan jagung di sepanjang jalan maupun ketika berkunjung ke supermarket. 

Menurut adik kami Margaretha, jagung ditanam hanya untuk makanan ternak. Hanya sedikit sekali orang yang menghidangkan jagung sebagai santapan di atas meja makan atau dijual sebagai jagung rebus maupun jagung bakar.

Dokumentasi pribadi

Kehidupan yang Damai

Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi tiga keluarga dan seperti yang sudah dijelaskan diatas, kami menjadi tamu seluruh keluarga. Yang sedang di kebun menghentikan kegiatannya dan duduk mengobrol bersama dalam ruang tamu yang sangat sederhana. 

Di sudut ruangan ada tv yang sudah kuno dan tidak ada lemari pajangan atau benda apapun yang berbau kemewahanTak ada perabot mewah dalam ruang tamu tapi suasana kekeluargaan dan persahabatan sangat kental dirasakan. Apa saja isi pembicaraan kami? Pertanyaan pertama adalah dari negara mana? Dari Indonesia? Wow. luar biasa,enak benar ya bisa jalan jalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline