"Sayang, hari ini adalah Ulang Tahun ke 75 ,apa yang dapat saya berikan sebagai kado ?" Tanya saya subuh ini,kepada wanita yang saya cintai dan mencintai saya sepenuh hatinya. Dan sambil tersenyum, istri saya menjawab" Kado yang terindah sudah diberikan. Terima kasih ya sayang", katanya sambil memeluk saya erat.
Untuk sesaat saya terdiam. Rasanya saya belum memberikan sesuatu. Apakah mungkin karena dapat merayakan ultahnya bersama adik kandungnya Margaretha dan keponakannya Un Mei bersama keluarga di Padova dianggap sebagai kado dari saya? Tapi belum sempat saya bertanya, kado mana yang dimaksud,istri saya membisikkan " Kado terindah yang sudah saya terima,adalah seluruh cintamu, sayang"
Seketika saya merasa seakan kembali kemasa kami masih sama sama muda. Setitik air hangat yang bening menetes di wajah saya,bukan keringat, tapi air mata bahagia dari wanita yang dulu adalah adik kelas saya semasa di SMA dan tanpa terasa sudah mendampingi saya mengarungi bahtera kehidupan selama lebih dari 53 tahun.
Tak kuasa saya menahan basahnya mata saya. Bukan karena cengeng, tapi cinta yang begitu mendalam dari sosok yang mencintai saya dengan setulus hati. Dan kembali pada hari ultahnya yang ke 75, istri saya mengucapkan satu kalimat sakti, yakni, "Sayang, satu satunya laki laki yang saya cintai dalam hidup ini adalah dirimu". Dan kami berdua larut dalam suka cita dan kebahagiaan serta rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan yang terbaik bagi kami berdua. Sungguh seperti kata pribahasa "The most important thing in life is Love and be Loved."
Sejak Subuh Telpon Terus Berdering
Telpon pertama adalah dari putri kami di Wollongong,menyusul dari putra kami di Perth dan menyusul dari putra kami di jakarta. Pada saat yang sama, secara beruntung masuk bertubi tubi pesan via WA, Line, dan facebook dari sanak keluarga dan teman teman,yang menyampaikan ucapan Selamat Ultah untuk istri saya. Sebuah kebahagiaan dicintai oleh begitu banyak orang.
Adakah hal yang lebih besar dan lebih penting dalam hidup ini,daripada mencintai dan dicintai? Ketika keponakan kami,yang dulu kami gending gendong, mengatakan " Kami khusus datang untuk merayakan ultah Cece( panggilan kepada istri saya). "Rasanya sungguh membuat perasaan kami melambung tinggi. Jadi ingat akan lirik lagu "Kemesraan ini,janganlah cepat berlalu!"
Margaretha, status resminya adalah adik kandung istri saya yang ke 5 tapi karena sejak kecil tinggal bersama kami, maka rasa kasih sayangnya terhadap kakaknya menjadi kasih sayang ganda, yakni sebagai kakak dan sekalgus sebagai pengganti ibunda yang sudah almarhum. Zaman boleh saja berubah, tapi kasih sayang yang tulus tidak pernah berubah.
Mohon doa teman teman dan salam terhangat dari kami semua di Padova yang lokasinya hanya 30 menit dari Venice
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H