Setiap orang berhak memaknai arti menulis bagi dirinya masing masing. Ada yang bagi dirinya,menulis hanya sekedar hobi dan ada juga yang mengatakan bahwa menulis adalah bagian dari hidupnya. Tentu saja setiap orang berhak memaknai ,sesuai dengan pandangan hidupnya masing masing.
Kalau boleh berbagi kisah,bagi saya pribadi,menulis lebih dari sekedar hobi dan melawan pikun. Menulis bagi saya adalah terapi jiwa dan sekaligus kesempatan untuk melatih sikap mental,yakni :
- disiplin diri
- konsistensi
- mengalahkan kemalasan
- memotivasi diri untuk terus belajar
- belajar memahami,bahwa apa yang menurut saya bagus,bisa jadi orang lain berpendapat berbeda
- belajar mengakui,bahwa ada banyak orang lain,yang sangat piawai dalam menuangkan idenya
- belajar memahami,bahwa dunia tulis menulis,bukanlah sekedar apa yang ada dalam pikiran saya.
Konsisten Menulis Adalah Gampang Gampang Susah
- Gampang bilamana sedang bersantai dirumah
- bilamana internet tidak ngadat
- bila sedang tidak ada jadwal yang mendesak
Menjadi Susah Bilamana
- Berpergian jauh
- berada di tempat yang tidak ada signal,seperti sewaktu camping
- Jadwal kegiatan sangat padat dan baru selesai tengah malam
- Sedang banyak masalah yang harus diselesaikan
- Ada tamu yang menginap dirumah
Untuk dapat tetap konsisten menulis ,one day one article,tidak jarang dalam perjalanan jauh,harus ikhlas menyandang tas laptop dan tentunya membawa modem ,sehingga dapat dimanfaatkan selama dalam perjalanan
Sistem Menjadwalkan Postingan Sangat Membantu
Dengan adanya pembenahan di Kompasiana,antara lain diterbitkannya fitur yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan artikel dan menjadwalakn postingannya sesuai keinginan ,maka hal ini merupakan sebuah solusi yang sangat bermanfaat,setidaknya saya sudah merasakannya. Ketika akan terbang dari Perth ke Jakarta dan begitu juga sebaliknya,maka saya sudah mengantisipasi,agar jangan ada hari yang lowong tanpa artikel. Dengnan mempersiapkan beberapa judul artikel dan menitipkannya.Dengan catatan,akan diterbitkan pada hari ,dimana kami sedang dalam penerbanganan jarak jauh.
Sehingga,ketika tiba di tempat tujuan dan hari sudah mendekati tengah malam,saya dapat dengan santai beristirahat,tanpa membawa beban pikiran bahwa pada hari itu,tulisan saya bolong sehari.
Menulis Juga Merupakan Jembatan Penghubung Dengan Sanak Keluarga
Ternyata diluar dugaan,menulis sekaligus merupakan jembatan, antara saya dengan sanak keluarga dan sahabat,yang sudah kehilangan kontak selama belasan,bahkan puluhan tahun. Dengan menulis,maka mereka dapat menghubungi saya ,baik via facebook,maupun sarana online lainnya.Hal ini saya buktikan ,ketika bulan lalu pulang kampung ke Padang,hanya dengan pesan lewat facebook ,yang disampaikan secara berantai,undangan saya telah mampu menghadirkan sekitar hampir 150 orang .Mereka datang dari berbagai kota,bahkan ada yang datang dari Pekanbaru.
Inilah salah satu manfaat menulis,yang selama ini tidak terpikirkan oleh saya dan mungkin juga bagi orang banyak.