Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Meretas Belenggu Hidup

Diperbarui: 7 Maret 2018   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://depositphtotos.com

Belenggu secara phisik,jauh lebih mudah diretas atau diputuskan,dengan menggunakan berbagai peralatan.Salah  satunya,bilamana gembok hilang,sementara pagar terbelenggu dengan rantai,maka dengan memanaatkan api las,dalam hitungan detik ,sudah dapat dipatahkan. Namun bila menghadapi belenggu hidup, perlu jalan berliku dan kerja keras dalam kurun waktu yang cukup lama,untuk dapat memutuskannya.

Belenggu Hidup Diciptakan Oleh Pikiran Sendiri

  • Akibat jenuh menjalani rutinitas hidup 
  • Apapun yang dikerjakan rasanya tidak  pernah berhasil
  • Merasa hidup sudah mentok
  • Kerja keras dengan otot dan otak sudah dilakukan
  • Tapi nasib tidak kunjung berubah
  • Sepertinya roda kehidupan terganjal batu besar dan tidak  bias lagi mengelinding

The Diamond Only Can Cut By the Diamond

Mungkin pernah mendengarkan  pribahasa ini,yakni :"The diamond only can cut by the diamond" .Karena belenggu hidup diciptakan oleh cara berpikir yang salah arah,maka satu satunya yang bias meretas belenggu hidup ini adalah pikiran kita sendiri.Orang lain,hanya dapat mengingatkan,membangunkan kita dari mimpi mimpi buruk.Tapi hanya diri kitalah yang mampu memutus belenggu diri.

Analogi Sederhana

Suatu waktu,ketika saya dan istri turun dari kendaraan di tepi Swan River dan menurunkan  kelengkapan memancing, ternyata salah satunya ,tidak dapat digunakan,karena benang nilonnya kusut. Dikarenakan rol penggulung terlepas dari posisinya.Akibatnya,istri saya harus berusaha untuk membukanya.Ternyata tidak mudah.  Hampir 2 jam menghabiskan waktu untuk menguraikan nilon yang kusut,tetap saja tidak dapat terurai dengan baik. Akhirnya,terpasksa digunting  Memang ada sebagian tali nilon yang terbuang,namun kami sudah bisa menggunakan sisanya untuk memncing.

Coba kalau seandainya,sejak awal kami mengambil keputusan untuk menggunting  benang yang kusut,maka kami tidak harus membuang waktu secarfa sia sia selama hampir dua jam.

Refleksi Diri

Bila analogi sederhana ini,di refleksikan dalam kehidupan nyata,maka kemungkinan selama ini,kita sudah membuang waktu selama bertahun tehun,hanya untuk berusaha  membuka :"benang kusut kehidupan".Yang membuat kita stress dan depressi,karena walaupun sudah menghabiskan energi dan waktu,untuk mengguraikannya,hasilnya tetap sia sia

Karena itu,kita harus berani mengambil keputusan,bilamana menghadapi benang kusut kehidupan,yang walaupun sudah berusaha untuk mennguraikannya,tetap saja tidak bisa,maka jalan terbaik adalah mengunting atau memotong "benang kusut" tersebut ,sehingga dapat mengawaali kehidupan baru,yang terbebas dari belenggu hidup.Walaupun,jelas ada bagian yang dibuang dan dikorbankan,demi untuk kehdupam yang pebbih baik. Hal ini,merupakan jalan,agar kita dapat melepaskan diri dari belenggu hidup.

Dalam hal ini,maka decicion maker nya adalah diri kita sendiri Jangan menyerahkan keputusan untuk masa depan kita kepada orang lain Karena yang paling tahu tentang diri kita,adalah kita sendiri.Kata kuncinya,adalah berani  mengambil resiko. Karena dalam hidup ini,yang paling buruk,bukanlah orang yang mengalami kegagalan demi kegagalan dalam usahanya,melainkan,orang yang tidak berani mengambil keputusan. Seperti kata pribahsa dalam bahasa Inggeris:" If you do no wrong,it means that you do nothing"

Dipesawat Air Asia.

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline