Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Kita Tidak Mungkin Menyukai Semua Orang

Diperbarui: 25 November 2017   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Seribu teman masih terlalu sedikit,satu orang musuh sudah terlalu banyak/bersama teman teman dikota Malang

Tetapi Kita Bisa Tidak Memusuhi

Setekun apapun ibadah yang ditekuni dan sedalam apapun ilmu agama yang dikuasai dan didalami,kalau mau jujur,kita tidak mungkin menyukai semua orang. Belum tentu salahnya orang lain,namun ada banyak faktor yang dapat menciptakan rasa tidak suka akan seseorang. Tetangga yang selalu membuka volume radio  atau tv nya secara maksimal,sehingga kita merasa amat terganggu,sudah jelas tidak termasuk tipe orang yang kita sukai.Teman sekerja,yang selalu sinis terhadap diri kita,bisakah kita menyukainya? Atau ada yang minjam uang kepada kita,namun kemudian lupa mengembalikannya dan lupa juga bahwa ia pernah berutang pada kita,gimana? Bisakah kita menyukai tipe orang seperti itu?

Yang Bisa Kita Lakukan

Bayangkan seandainya,kita memusuhi semua orang yang tidak disukai,bisa dibayangkan berapa ribu orang akan menjadi musuh kita? Tapi ada jalan tengah,yang dapat kita lakukan,adalah jangan memusuhi mereka. Karena mungkin saja,mereka memiliki alasan tersendiri,,yang tidak kita pahami.

Mencoba memahami orang lain,sangat sulit diterapkan.Karena rasa tidak suka atau rasa tidak senang sudah mendominasi pikiran dan hati kita.Sehingga ,segala sesuatu yang ada hubungannya dengan sosok yang tidak disukai,sudah diwarnai oleh warna abu abu.

Hidup Tanpa Musuh Adalah Sebuah Kebebasan

Hidup tanpa musuh,sungguh merupakan kebebasan sejati. Orang bisa saja bebas secara phisik untuk berpergian kemana saja kakinya melangkah atau kemana saja mobilnya meluncur,akan tetapi sesungguhnya,orang yang menyimpan kemarahan dan kebencian,adalah orang yang membelenggu dirinya sendiri,dengan rantai yang tidak kasat mata.

Kemanapun ia pergi,pikiran dan hati ,tidak akan merasa tenang dan damai. Bahkan orang bisa merasa kesepian ditempat yang ramai,karena hatinya terasa hampa.Karena merasa dikelilingi oleh :"musuh musuh"nya..Hidup tanpa musuh kita dapat menikmat hidup secara maksimal.

Hidup Cuma Sekali

Hidup kita Cuma sekali saja,mengapa kita biarkan belenggu mengikat pikiran dan hati kita? Rasa tidak suka adalah manusiawi,namun jangan biarkan  larut menjadi kebencian dan permusuhan. Hidup itu sesungguhnya sangat indah,mengapa harus dirusakkan dengan rasa permusuhan? Sebagaimana kita tidak menyukai seseorang,hal ini berlaku juga atas diri kita.Mungkin kita merasa diri kita sudah sangat santun dan baik,tapi boleh jadi bagi orang lain,kita itu dianggap pamer kebaikan dan menciptakan rasa tidak senang akan diri kita. Karena yang baik dan bagus bagi kita,mungkin saja terlihat buruk dimata orang lain. Maka jalan terbaik adalah menyukuri hari hari kita dan menjalani hidup tentram dan damai.Tanpa permusuhan dan jauh dari kebencian dan irihati

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline