Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Nama Saya Sebagai Narasumber?

Diperbarui: 10 November 2017   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber berita dan gambar: manado.tribunnews.com

Kisah Lama Yang Mengejutkan
Malam ini entah karena apa tiba-tiba di layar Ponsel saya muncul berita yang berasal dari manado.tribunnews.com tertanggal 10 November 2017. Isi berita adalah Teknisi Pesawat Air Asia QZ 8501, yang bernama Gavin Price Jones, ditemukan oleh istrinya tewas akibat buruh diri dirumah mereka di Saltney, Inggris, dan di samping jenazahnya ditemukan sepucuk surat wasiat.

Dikejar Rasa Bersalah
Apa isi surat wasiat tersebut tidak dibeberkan oleh istrinya secara gamblang. Namun intinya adalah lantaran Gavin, yang berusia 37 tahun ini, terus-menerus merasa dikejar perasaan bersalah karena ia yang menangani pesawat Airbus A320, yang sama dengan pesawat Air Asia QZ 8501. Rasa bersalah dan kebablasan dalam menghukum diri sendiri karena merasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 yang menewaskan 162 orang tersebut menyebabkan pria ini menjatuhkan hukuman mati bagi dirinya sendiri, yakni dengan cara menggantung diri.

Jatuh Dalam Penerbangan Juanda-Changi
Pesawat ini diterbangkan dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya menuju ke Changi Airport Singapura. Namun sekitar 40 menit setelah lepas landas, pesawat yang  mengangkut 155 orang penumpang dan awak kapal kehilangan kontak dan total 162 orang dinyatakan tewas .Potongan pesawat naas ini dan jasad penumpang ditemukan di Laut Jawa.

Rasa Bersalah Membuat Jones Lakukan Tindakan Nekat
Istri Jones, Louise menuturkan bahwa, kendati keluarga dan teman temannya sudah menyakinkan bahwa kecelakaan QZ 8501 sama sekali bukan karena kesalahannya, namun pria ini tetap yakin ia yang bersalah dan merasa bertanggung jawab. Pikiran-pikiran salah itu melemahkan semangat hidup Jones dan menimbulkan kegelisahan Sehingga melakukan tindakan nekat dengan jalan menggantung diri.

Catatan:
Pada kalimat penutup ,dalam tanda kurung tertulis :(reuters/Kompasiana (Tjiptadinata Efffendi) tersebut, bukan saya yang menambahkan, melainkan memang asli dalam berita ditulis seperti itu.

Padahal,yang sering saya tulis adalah peristiwa tentang hilangnya Mh370 ,berserta seluruh penumpangnya secara misterius dan belum ditemukan hingga saat ini. Sedangkan mengenai jatuhnya Air Asia QZ 8501 sama sekali tidak pernah saya singgung. Mengapa nama saya tercantum disana,seakan ikut menjadi sumber berita? Sejujurnya saya tidak tahu jawabannya.

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline