Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Hindari Terburu-buru Ingin Mengembangkan Usaha

Diperbarui: 7 November 2017   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://depositphotos.com

Sebelum Melangkah Harus Memiliki Persiapan Matang

Mengembangkan usaha yang sudah ada,tentu saja merupakan impian setiap orang.Akan tetapi sebelum melangkah untuk mengembangkan usaha,hendaknya mempersiapkan diri terlebih dulu secara matang. Kalau boleh dianalogikan dengan sebatang pohon yang baru mulai berbuah,tapi saking mengebu gebunya hasrat hati , untuk membudidayakan pohon ini, maka tanpa berpikir resikonya, dahannya dicangkok disana sini. Akibat kebanyakan beban, padahal pohonnya baru saja mulai berbuah,maka dahan dahanya mengering dan pohonnya merana. Serta tidak berbuah lagi, karena tidak mampu menahan beban yang terlalu berat.

Berpotensi Menjadi Bumerang

Kalau boleh saya memberikan sekilas contoh dari pengalaman pribadi. Karena kalau pengalaman orang lain,tentunya tidak dapat dipahami secara mendetail,sehingga tidak akan menghasilkan tulisan yang berdasarkan realita.

Pada awal mulai berusaha,saya fokus pada biji Kopi dan Kulit Manis (Cassia).Semuanya berjalan lancar dan perusahaan mulai meningkat dengan sangat cepat.Saya sudah dapat membangun rumah permanen di Wisma indah I sebagai tempat tinggal yang layak. Namun karena tergoda untuk dapat cepat cepat menjadi pengusaha besar,maka saya mulai melangkah  terlalu over confidence .

Menambah usaha dibidang Cardamon,Cengkeh dan Pala. Belum lagi mantap,saya sudah mendaki lebih tinggi lagi,dengan menambah ragam komoditi dagang,yakni Damar Batu dan Biji Pinang.

Gudang yang awalnya hanya satu,sehingga sangat mudah dikontrol.kini menjadi 4 dan berada dilokasi yang berbeda.Walaupun masih terletak dijalan Niaga kota Padang,namun lambat ,tapi pasti,saya mulai kedodoran,karena tidak mampu melakukan kontrol kesana kemari. 

Kalau sekedar kontrol kualitas,masih dapat diatasi,namun mengontrol barang keluar masuk,sudah tidak mungkin lagi saya lakukan seorang diri.Akibatnya memberikan kepercayaan penuh pada karyawan kami. Sementara istri saya ,memegang bagian keuangan dan mengatur urusan perbankan.

Akibat Kepercayaan Yang Kebablasan

Akibat kepercayaan yang kebablasan terhadap karyawan kami,maka dalam waktu singkat,terjadi "kebocoran ' disana sini.Tapi ketika saya baru menyadarinya, ternyata sudah sangat terlambat,karena total barang dari catatan pembelian dan Bon Masuk yang seharusnya 225 ton,ketika dilakukan stock opname,hanya tersisa setengahnya. Karyawan yang seharusnya bertanggung jawab,melarikan diri.

Jalan Yang Paling Aman Adalah:

  1. Mampu menahan diri
  2. Fokus pada usaha yang sedang ditekuni
  3. Hindari memberikan kepercayaan over dosis
  4. Perlu persiapan matang,sebelum melangkah lebih lanjut
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline