Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Menjelajahi Kalgoorlie Boulder

Diperbarui: 26 Oktober 2017   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keterangan semua foto adalah dokumentasi pribadi

Menjelajahi Kalgoorlie Boulder Secara Mandiri Ternyata Mengasyikkan

Setelah pengalaman di hari pertama,betapa sulitnya untuk bisa ikut dalam rombongan tur,karena selalu mendapatkan jawaban "I am sorry. It's fully book".

Rasanya sangat tidak enak mendapatkan penolakan ,walaupun disampaikan dalama bahasa yang sangat santun. Maka kami memilih jalan lain, yakni merencanakan tur mandiri. Gimana caranya? "Kita sewa mobil satu hari " saran istri saja. Tanpa perlu berdebat panjang lebar, saya jawab oke. 

Dan nomor telpon diputar istri saya dan langsung tersambung. "Hallo, good morning.. This is Jack speaking. What can I do for you?" Jawaban dari seberang sana Dan kesepakatan langsung terjadi, yakni sewa 66 dolar sehari. Kendaraan model baru, matic dan hemat bbm,serta kendaraan akan diantarkan ke hotel View dimana kami menginap.

Dokumen pribadi

Dalam Waktu Kurang Dari 5 Menit Kendaraan Tiba

Dalam waktu kurang dari 5 menit, Jack tiba dengan sedan berwarna putih ,yang masih mulus. Heran  juga, padahal kemarin, mau sewa kendaraan, semuanya full.

"Anda tidak usah repot mengantarkan kendaraan kekantor saya,cukup parkir di hotel dan titipkan kunci pada recepsionis. Saya akan datang menjemput ", kata Jack. Kemudian foto kopi Driver Lisence dan Debit Card diserahkan kepada Jack dan selesai. Mudah dan tidak bertele-tele.

Dokumen pribadi

Mengawali Tur Mandiri

Tanpa membuang waktu, istri saya mempersiapkan beberapa botol minuman dingin dan makanan kecil di kendaraan. Mengingat kami akan melalang buana kedaerah daerah yang jauh dari kota, dimana belum tentu ada cafe atau orang jualan minuman. Memastikan bbm full dan kendaraan mulai bergerak ke Kalgoorlie Super Pit. Begitu berada diluar kota,tampak jalan raya sepi, seakan kota mati.

Dokumen pribadi

Dengan mengandalkan GPS yang dioperasikan oleh istri saya,kami langsung menuju ke lokasi. Ternyata tidak sampai satu jam perjalanan,kami sudah tiba. Suasana disana sepi, karena rombongan tur belum tiba dan hari masih pagi. Ternyata melakukan tur mandiri, jauh lebih menyenangkan, karena sambil berkendaraan, kami dapat menikmati makanan kecil dan minuman.

Serta dapat mengambil foto-foto dengan lebih leluasa. Bahkan dilokasi dimana rombongan tur tidak boleh masuk,mungkin karena saking banyaknya anggota rombongan, kami diisinkan masuk. Apalagi, ketika kami katakan bahwa kami dari Indonesia dan datang untuk pertama kalinya kesini.

Dokumen pribadi

Peralatan Bernilai 18,5 Juta Dolar

Rasanya tidak percaya, ada alat-alat berat untuk dimanfaatkan di Pertambangan yang harganya mencapai belasan juta dolar Australia, tapi karena tertulis di papan penjelasan, maka mau tidak mau saya harus mempercayainya.

Sinar mentari yang menyengat dan temperatur yang mendekati angka 40 cukup membuat kulit wajah dan lengan menjadi bagaikan terbakar. Tapi karena sudah pernah merasakan yang lebih panas yakni di Piramida Mesir, dimana temperatur mencapai 46 -47 derajat, maka rasa panas diterkam sinar mentari dapat kami tahan

Dokumen pribadi

Batu Batuan yang Mengandung Emas

Kalau kemarin, ketika kami ikut rombongan tur, ada larangan bahwa tidak boleh mengambil batuan apapun dari pertambangan, maka berbeda dengan kunjungan pribadi, larangan tersebut tidak berlaku. Batu batuan bekas dari galian pertambangan, rata rata mengandung emas,yang tampak berkilauan diterpa sinar mentari. Lumayan untuk koleksi cucu cucu atau dijadikan kenangan .

Dokumen pribadi

Mt. Charlott Lookout
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline