Perlu Secara Bijak Mengartikan : "Don't judge the book by its cover"
Latar belakang saya bukan guru bahasa Inggeris. Jadi jelas saya tak hendak membahasnya dari sudut tata bahasa ,maupun penggunaan kalimat ini dalam percakapan. Melainkan sekedar memberikan masukan, agar jangan sampai salah menerapkan kalimat : "Don't judge the book by its cover " dalam kehidupan kita.
Dari satu sudut pandang,memang benar, kita tidak dapat menentukan isi dari sebuah buku, hanya dengan membaca judulnya saja. Karena judul bisa membuat kita terkecoh.demi untuk menarik minat baca orang banyak. Akan tetapi hal ini tidak dapat diterapkan dalam kehidupan dibidang lainnya.
Penampilan Itu Sangat Penting Dalam Menentukan Keberhasilan Kita
Untuk membuktikannya, tidak perlu mengambil contoh contoh yang muluk,apalagi sampai harus berselancar di google.Karena setiap orang pasti sudah merasakannya dalam perjalanan hidupnya. Cobalah ke restoran dengan pakaian kumuh dan bersandal jepit,rambut awut awutan. Apakah akan dilayani? Jangankan dilayani,mungkin saja sekuriti akan datang dan menyuruh kita keluar.
Atau mau melamar pekerjaan cobalah pakai sandal jepit dan berbaju kaos. Jangankan di interview,malahan sebelum masuk kedalam kantor ,sudah dicegat oleh Satpam. Masih mau contoh lain? Cobalah bertandang kerumah pacarnya. Datang dengan celana pendek dan memakai baju kaos belang belang. Coba tengok bagaimana reaksi dari calon mertuanya?Atau masuk kekelas untuk mengajar dengan celana Jean yang sobek lututnya dan rambut dicat biru merah.gimana kira kira reaksi siswa atau mahasiswa kita?
Kesan Pertama Menentukan
Orang menilai kita pada pandangan pertama. Kalau tampilan kita amburadul,maka walaupun mungkin saja kita kaya raya atau menyandang gelar berjibun, tapi orang sudah terlanjur memberikan kita penilaian .Untuk mengoreksinya butuh perjalanan panjang.Hal ini bisa terjadi pada siapapun. Cobalah kilas balik kepada diri kita, seandainya ada orang yang datang bertamu kerumah kita dengan tampilan amburadul,bagaimana perasaan kita menghadapinya?
Seorang Petugas Polisi dalam pakaian seragam ,mengatur lalu lintas dan kalau perlu membentak orang yang menyelonong .Tapi cobalah kalau keesokan harinya, tanpa mengenakan pakaian dinas,mau ngatur lalu lintas,mungkin akan jadi berbalik, yakni dibentak bentak oleh pengguna jalan raya.Manusia menilai orang berdasarkan penampilan.
Walaupun ada kisah kisah bahwa orang yang bercelana pendek, ternyata adalah orang kaya raya,sama sekali tidak dapat dijadikan patokan dalam hal penampilan. Menjaga penampilan, tentu saja disesuakan dengan situasi dan kondisi. Kalau main sepak bola,tentunya mengenakan kostum yang sesuai atau kalau kita berenang tentu tidak menggunakan celana panjang.
Ada begtu banyak contoh contoh hidup bertaburan didepan mata kita,untuk dijadikan pedoman ,dalam menjaga penampilan diri Ketika kita dalam pakaian lengkap, berdasi dan mengenakan jas,maka penerimaan orang,akan berbeda bilamana kita dalam pakaian santai Kecuali kalau bertemu dengan orang yang sudah akrab dengan diri kita Kendati kita bukan seorang peragawan atau peragawati, namun penampilan yang santun dan necis,akan mempermudah jalan kita meraih cita cita hidup. Kita tidak perlu menjadi pesolek,tapi perlu menjaga penampilan yang bersih dan santun. Dan dalam hal ini ,tidak membedakan gender.