Orang Indonesia Diluar Negeri Sangat Mudah Akrab
Sejak tinggal di Jakarta,rasanya sangat sulit untuk menjadi akrab dengan orang yang baru dikenal.Bahkan tetangga di Apartement,walaupun sama sama satu lantai dan dindingnya saling menempel,kalau bertemu,hanya sekedar mengucapkan :"Selamat pagi atau selamat sore" Dan terhenti hingga disana. Kalaupun kita mencoba berupaya untuk akrab dan bertanya lanjut:" Apa kabar pak atau ibu?" Jawabannya singkat :" Baik pak. Permisi ya saya mau buru buru"
Aneh rasanya,seakan setiap orang yang ditemui,melakukan tindakan preventif dengan membentengi dirinya ,untuk tidak berbicara akrab ,walaupun dengan tetangga sendiri. Pembicaraan yang dipaksakan akan terasa sangat kaku dan mengedepankan formalitas. Maka daripada menyebabkan orang merasa was was berteman dengan kita,akhirnya kita juga menghentikan langkah ,hanya sekedar berbasa basi.
Dalam Hitungan Menit , Kami Langsung Akrab
Berbeda total bila ketemu sesama orang Indonesia di luar negeri,dalam hitungan tidak sampai 5 menit sudah terjadi pembicaraan hangat dan akrab.Hal ini terjadi ketika ketemu orang Indonesia di Expo Milan di Italia beberapa tahun lalu dan hari ini kembali terulang ketika kami hadir dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 72 di Perth.Yang diselenggarakan di Kent Street High School.dilapangan terbuka.
Padahal kami baru pertama kali bertemu. Beda daerah asal dan beda latar belakang sosial dan mungkin ada banyak perbedaan antara kami dengan yang hadir,tapi ternyata dalam hitungan waktu kurang dari 5 menit,kami sudah terlibat pembicaraan hangat.Seandainya hal ini dapat diterapkan di negeri sendiri,tentu alangkah baiknya .
Begitu juga menyaksikan semangat gotong royong,yang sudah lama sirna dari kehidupan dinegeri sendiri,hari ini tampak sangat kental. Panitia yang terdiri dari berbagai latar belakang komunitas,menyatu dan bahu membahu dalam mempersiapkan segala sesuatu agar acara ini berlangsung sukses. Kami duduk santai direrumputan dan makan nasi goreng bersama sama,tanpa ada rasa kikuk ataupun risih. Selama hampir seharian kami berada dalam acara ini,tak sekali jua tampak ada yang berwajah murung .Semuanya larut dalam kegembiraan.
Lomba Lomba Hanya Sarana Pemersatu'
Segala macam lomba yang diselenggarakan ,tak lebih hanyalah sebagai sarana untuk memersatukan orang Indonesia yang tinggal di Australia barat. Apalah artinya hadiah yang diberikan bagi Pemenang ,dibandingkan dengan jauhnya perjalanan yang harus ditempuh agar dapat hadir disini. Belum lagi udara dan angin dingin yang cukup merasuk kedalam tulang.Namun demi rasa cinta kepada tanah air,semua orang melupakan tentang udara dingin,melupkan cuaca mendung dan kemungkinan hujan,serta melupakan segala perbedaan yang ada.
Setiap orang yang ketemu,selalu menyapa dengan hangat dan berjabat tangan,sambil memperkenalkan diri.Tidak peduli mereka itu Staf dari KonJen RI di Perth,atau mungkin saja salah seorang pejabat di Konsulat,semuanya larut dalam kebersamaan.Tak ada yang bertanya tentang kewarganegaraan, walaupun dari antara wajah wajah yang hadir, jelas tampak wajah yang berkulit putih dan berambut pirang. Selama mereka mencintai Indonesia,maka mereka adalah orang Indonesia.Walaupun mungkin warna Paspornya ada yang merah,kuning ataupun biru,tidak menjadi masalah. Karena kita tidak mungkin menakar rasa nasionalisme seseorang ,hanya berdasarkan warna Paspornya
Selama hampir seharian bersama sesama orang Indonesia,saya merasa seakan berada di negeri sendiri.sungguh.
Tjiptadinata Effendi