Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Karyawan adalah Mitra Kerja, Bukan Pesuruh

Diperbarui: 24 Agustus 2017   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: h-nur.com

Langkah-langkah Menjaga Hubungan Baik dengan Karyawan

Yang namanya Karyawan, digaji karena mereka bekerja untuk perusahaan. Jadi, uang yang mereka terima setiap bulan adalah hak mereka karena sudah memberikan tenaga dan ketrampilannya untuk memajukan perusahaan. Untuk itu, sudah sepatutnyalah karyawan diperlakukan sebagai mitra kerja, bukan sebagai pesuruh.

Karena bilamana diperlakukan sebagai pesuruh, maka sebagai manusia yang waras sudah pasti akan muncul perasaan tidak nyaman dan merasa disepelekan. Tetapi, karena mereka membutuhkan pekerjaan agar dapat menghidupi diri sendiri dan keluarga, maka mereka bertahan. Tetapi begitu ada kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lain, maka tanpa perlu mempertimbangkan lagi, mereka akan pindah kerja. Maka sejak itu, kalaupun ketemu di jalan mungkin hanya akan memberikan anggukan basa-basi saja. Sebab selama bekerja bertahun-tahun diperusahaan tersebut tidak terjalin hubungan batin yang baik, antara atasan dan bawahan.

Bekerja dengan suasana hati yang tertekan sudah jelas tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Mereka hanya bekerja sesuai tugas dan sama sekali tidak merasa ikut bertanggung jawab terhadap perusahaan mau maju, atau mundur.

Menciptakan Suasana Kerja Agar Karyawan Merasa Ikut Memiliki

Kalau sebagai pimpinan perusahaan kita berhasil menciptakan suasana kerja yang nyaman,  dan para karyawan merasa kehidupan mereka diperhatikan, maka mereka akan ikut merasa memiliki. Tanpa perlu pengawasan ketat, dengan sukarela mereka akan mengerjakan tugasnya. Kami sudah mempraktikkan hal ini selama masih aktif sebagai Pengusaha.

Walaupun bukan perusahaan besar, tapi ada puluhan orang karyawan bekerja dibidang produksi. Gudang kami ada di 4 lokasi yang berdekatan untuk mempermudah pengontrolan. Ada Gudang Kopi, Gudang Kulit Manis (Cassia), Gudang Pinang, serta Gudang Damar.

Mereka selalu datang tepat waktu dan bilamana diperlukan. Semuanya siap untuk kerja lembur hingga malam hari. Misalnya, ketika ada pengiriman barang, sedangkan barang belum ready for export. Tidak ada yang komplain karena mereka sudah tahu, yang namanya kerja lembur, mereka pasti mendapat makan malam dan tambahan gaji.

Hampir 95 persen dari Karyawan kami beragama Islam, maka mereka mendapatkan kesempatan untuk menjalankan ibadahnya. Dan bilamana memesan makanan untuk mereka kerja lembur, selalu disediakan nasi padang yang mereka pesan sendiri. Hal yang tampaknya sepele ini ternyata mampu memberikan mereka kegairahan kerja. Selama hampir 20 tahun berusaha, tidak sekali juga ada yang kedapatan mencuri ataupun melakukan hal-hal yang tidak pantas. Mereka saling mengontrol, dan kami tidak perlu turun tangan untuk mengawasi mereka. Membayarkan asuransi kecelakaan kerja untuk mereka juga sudah ditanggung oleh perusahaan.

Makan Bersama

Kalau ada kerja lembur, kami semua makan menu yang sama dengan apa yang mereka makan. Bahkan tidak jarang saya duduk bersama mereka sambil menikmati makanan. Hal yang tampaknya sepele, tapi bagi para karyawan akan merasa sangat: "diorangkan". Sikap seperti ini merupakan salah satu langkah sederhana yang kami terapkan selama belasan tahun. Jangan lupa, apa yang bagi kita mungkin masalah kecil dan tidak berarti. tetapi bagi orang lain bisa jadi sangat berarti dalam hidupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline