Tulisan ini tentu tidak ingin merecok keuangan orang lain karena pada prinsipnya setiap orang bebas menggunakan uang hasil kerja kerasnya sesuka hatinya. Mau dihabisi untuk berfoya-foya atau beli mobil mewah juga merupakan yang empunya uang. Tulisan ini hanya sekadar mengingatkan bahwa dalam hidup ini kita perlu dengan cermat menempatkan urutan yang menjadi prioritas keluarga.
Kalau sudah memutuskan untuk menabung untuk membeli rumah cicilan tentu saja urusan beli kendaraan atau pesiar pesiar keluar negeri menempati urutan kedua dan ketiga karena bilamana tidak fokus, maka niat untuk memiliki rumah sendiri, akan tetap tinggal menjadi angan-angan kosong.
Refreshing perlu dan penting
Refreshing tentu saja perlu. Karena sehabis bekerja keras selama setahun,maka tubuh kita lahir batin perlu waktu untuk refreshing, Nah, disinilah letak disiplin diri kita dalam menentukan biaya yang akan dikeluarkan untuk perjalanan ke luar negeri. Kalau jalan jalan ke Malaysia, Singapura atau Thailand, mungkin tidak akan mengganggu tabungan untuk mencicil rumah. Tapi kalau pesiarnya sudah ke Eropa, Amerika dan Australia, tentu perlu diperhitungkan secara matang. Karena untuk berdua setidaknya akan menghabiskan dana sekitar 4 ribu dolar untuk transportasi dan akomodasi. Artinya uang senilai 40 juta rupiah akan lenyap begitu usai liburan kita.
Beli kendaraan juga harus dipertimbangkan masak masak. Jangan lupa,begitu kendaraan keluar dari Show Room dan menjadi milik kita, pada hari yang sama dijual kembali,harganya sudah berkurang. Setiap tahun akan ada pengurangan nilai kendaraan, belum lagi biaya pajak kendaraan, pengeluaran untuk BBM dan spare part. Kalau masih bisa melakukan akivitas dengan menggunakan sepeda motor,maka rencana untuk membeli kendaraan roda 4 perlu ditangguhkan hingga kondisi keuangan semakin lapang.
Rumah memiliki fungsi ganda
Rumah bukan hanya sekadar tempat terteduh bagi keluarga,tapi sekaligus menjadi investasi. Karena setiap tahun akan ada kenaikan harga rumah. Bila sudah memiliki rumah sendiri,maka pikiran kita akan tenang, Tapi kalau masih menyewa rumah atau numpang dirumah mertua,bagaimanapun perasaan tidak akan nyaman.
Karena itu perlu menahan diri,untuk tidak tergoda pesiar pesiar keluar negeri atau membeli kendaraan hanya karena mengikuti kata hati. Karena kelak akan menyesal ketika usia mulai menapaki angka 60-an dan masih belum memiliki rumah sendiri.
Kami baru membeli kendaraan roda 4, setelah rumah lunas dibayar. Itupun yang kami beli adalah Plythmooth tahun 1957.Walaupun sesungguhnya cukup uang untuk membeli sedan baru, namun kami tidak ingin menggangu cash flow perusahaan.
Setelah kehidupan semakin membaik, barulah kami setiap tahun mengganti mobil dengan sedan baru. Dan setiap tahun jalan jalan bersama keluarga mengelilingi dunia.
Perlu disiplin diri mengatur keuangan keluarga
Banyak orang yang pada awalnya bercita cita ingin memiliki rumah sendiri dan tidak ingin seumur hidup menumpang dirumah orang tua atau mertuaTapi karena sering tergoda untuk membelanjakan uangnya untuk hal hal yang sesungguhnya tidak perlu. maka rencana tetap tinggal rencana. Gunakanlah uang untuk membeli keperluan rumah tangga,bukan membeli karena keinginan hati atau karena gengsi pada tetangga.
Memang kata pribahasa "Tidak ada kata terlambat untuk berubah". Tapi hal ini tidak dapat dijadikan patokan untuk semua bidang kehidupan. Bayangkanlah pada usia 60 baru sadar diri dan mulai menabung.Kapan rencana beli rumahnya bisa terpenuhi? jangan lupa untuk membeli rumah secara cicilan,kalau usia sudah diatas 50 tahun,maka pihak Kreditur akan berpikir ulang.Tapi kalau diusia relatif masih muda,beli rumah cicilan bisa dalam jangka panjang hingga 20 tahun.
Deposito adalah cara paling tepat untuk menabung
Menabung tapi bisa dicairkan setiap waktu dengan Kartu ATM? Yakinlah uang tabungan tidak akan singgah lama.Karena pasti ada saja yang perlu untuk dibeli, Jalan terbaik adalah membayar cicilan rumah.