Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Berprasangka Buruk Berpotensi Menimbulkan Petaka Dalam Hidup Kita

Diperbarui: 13 Agustus 2017   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://deposifphotos.com

Berburuk Sangka Akan Menyebabkan Hati Menjadi Galau
Sumber masalah yang timbul dalam hidup kita pada umumnya adalah prasangka buruk yang dibiarkan menguasai diri kita. Karena bila hal ini dibiarkan  berlarut larut,maka apapun yang  ditemui,selalu tampak buruk dihadapan kita. Tiba di kantor, menengok teman-teman lagi berbisik-bisik sambil ketawa kita sudah berprasangka  "pasti mereka lagi menceritakan kejelekan saya". 

Padahal bisa jadi mereka sedang membicarakan hal hal yang sifatnya pribadi antara sesama mereka.  Namun karena dalam alam pikiran sudah tertanamkan bahwa teman teman sekantor berbisik-bisik membicarakan kekurangan diri kita, maka secara sadar ataupun tidak akan mengubah sikap kita menjadi negatif terhadap mereka, padahal sama sekali apa yang mereka bicarakan tidak ada hubungannya dengan diri kita.

Tetangga yang sedang membersihkan mobil barunya, menyapa kita dengan ceria " Halo apa kabar pak?" Karena pikiran kita sudah dikuasai oleh prasangka buruk, bukannya senang disapa tetangga,malahan berpikir " Hmm mentang mentang baru beli mobil baru dan pura-pura menyapa"

Merembet Hingga Kedalam Hidup Berumah Tangga
Pulang kerumah sudah larut malam. Istri menunggu dengan cemas. Begitu tiba di rumah, terus disambut oleh Sang istri dengan ucapan :" Mas koq baru pulang?" Maksud istri mau menyatakan kecemasan hatinya karena suami tercinta tidak biasanya pulang larut malam.

Tapi lagi lagi karena pikiran sudah terkontaminasi dengan prasangka buruk,maka tidak lagi bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Terus naik pitam dan berang :"Aku ini kerja tahu. Emangnya kamu pikir aku kemana haa!?"

Nah bayangkan akibat pikiran sudah tercemar oleh virus berburuk sangka,maka perhatian yang tulus dari seorang istri,malahan dianggap mencurigai dirinya. Komunikasi dengan pasangan hidup yang seharusnya dapat tercipta untuk meneduhkan hati,justru berubah menjadi sumber percekcokan.

Cara Untuk Mengantisipasinya
Mulailah hari kita dengan bersyukur,karena kita masih hidup . Hal yang tampaknya sepele,tapi sangat besar pengaruhnya untuk sepanjang hari . Hari yang diawali dengan niat baik pada pagi hari,maka sepanjang hari akan memberikan keteduhan dalam hati kita.Akan tetapi bila begitu bangun dipagi hari,pikiran sudah mulai dikotori dengan berbagai masalah hidup,maka dapat dipastikan seluruh hari akan menjadi rusak. Pikiran yang penuh dengan berburuk sangka,akan menampilkan wajah yang tidak sedap dipandang mata.

Orang tidak perlu harus kuliah di jurusan psikologi untuk memahami bahwa diri kita sedang berada dalam masalah,hanya dengan menengok tampang kita yang menyebalkan .Tiba dikantor  atau ditempat kerja kita,wajah murung ini,akan menebarkan energi negatif. Tidak ada orang yang waras,yang suka menengok wajah murung dan pemarah.

Hal ini secara tidak langsung,akan mempersempit ruang gerak kita dan menutup pintu untuk menemukan jalan hidup yang lebih baik.

Berburuk Sangka Menciptakan Suasana Hati Yang Galau
Berburuk sangka tidak hanya berpotensi melukai perasaan orang lain,tapi sekaligus berdampak sangat buruk bagi kesehatan diri kita. Karena pikiran yang dipenuhi dengan sesuatu yang negatif,akan menyebabkan hati kita selalu galau dan tidak menentu. Akibatnya dapat memicu terjadinya hipertensi ,sakit kepala,maag kambuh,maupun gangguan pada ritme jantung.Bahkan ketika malam hari ,seharusnya orang dapat tidur nyenyak untuk pemulihan tubuh secara alami,justru kita akan diganggu mimpi mimpi buruk yang menguras energi dan mendistorsi  daya daya hidup kita.

Kata kunci untuk mengatasinya sangat sederhana.Yakni mulailah hari dengan bersyukur dan tersenyumlah. Berikanlah senyum kita kepada setiap orang yang dijumpai dan senyuman kita akan beresonansi dengan alam semesta ,serta akan kembali kepada kita dalam bentuk rejeki dan kemudahan. Sesungguhnya hidup itu bisa dipermudah.Tapi kebanyakan orang terpancang pada pemikiran,bahwa hanya teori yang rumit rumit baru benar .Cobalah tersenyum dengan tulus,maka rasakanlah perubahan pada suasana hati .Jangan tunggu hingga esok.Do it now!

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline