Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Habib, Where are You?

Diperbarui: 25 Mei 2017   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Dimsns Ands Berada?
Saya dan istri sudah bertahun-tahun kenal dengan Habib asal Pakistan. Bahkan tulisan saya tentang Habib ini,pernah di sharingkan di  Blog Pengusaha Islam .Bisa di check kapan saja,Jadi tulisan inii, sama sekali bukan lantaran latah atau begitu kangennya sama Habib yang sedang hot hot disebut media,Melainkan Habib sahabat kami kenal sejak lama. Bahkan hubungan kami tidak hanya sebatas antara Pembeli dan Penjual karena sudah terjalin hubungan persahabatan sejak beberapa tahun lalu.  
Bila kebetulan  tempat parkir penuh, maka saya terpaksa menunggu agak jauh dari toko Habib karena ada larangan parkir. Kalau sudah selesai berbelanja, Habib membantu istri saya mengangkatkan barang hingga ke mobil. Padahal kami hanya berbelanja ala kadarnya,paling cuma 20 -30 dolar.Akan tetapi Habib ,sama sekali tidak menilai ,besar kecilnya uang yang sudah kami belanjakan di tokonya,melainkan karena merasa ,kami adalah sahabatnya.


Begitu juga, kalau kami berbelanja pagi hari dan tidak ada kembaliannya, terus Habib bilang "Kita sudah seperti saudara, bawa saja dulu, ntar kapan-kapan datang berbelanja lagi, baru dibayar". Bayangkan, mana ada orang yang mau begitu kalau tidak terjalin hubungan baik?
Kami Kehilangan Jejak Habib
Bulan kemarin,kami selama satu bulan berada di kota Wollongong. Seperti biasa,kalau berbelanja,kami tidak ke Mall,melainkan ke toko Habib. Karena disana semua rempah yang kami butuhkan untuk memasak makanan Padang ,ada disana dan harganya juga tidak mahal. Apalagi disini semuanya lengkap. Dan bila ada barang yang sudah dekat expired date nya,maka tanpa diminta Habib akan memberitahukan kepada kami.


Tapi kami sangat kecewa,karena tokonya tutup. Masih berpikiran positif,mungkin Habib lagi sakit atau ada keperluan lain bersama istrinya,sehingga tokonya ditutup. Tapi ternyata menurut toko tetangganya,Habib sudah cukup lama pindah. Kemana pindahnya,tidak seorangpun tahu. Saya mencoba menghubungi nomor telpon yang pernah diberikan kepada kami tahun lalu,tapi tidak pernah tersambung.  


Bukan Karena Tidak Ada Yang Jualan Rempah 

Kami merasa kehilangan Habib,bukan lantaran  tidak ada lagi yang jualan rempah rempah,karena masih ada asean shop lainnya,dimana kami dapat membeli kebutuhan dapur,untuk rempah rempah. Akan tetapi ,karena hubungan baik,selama bertahun tahun,rasanya ada sesuatu yang kurang,ketika kami beralih ,harus berbelanja di toko lainnya


Saya sangat merasakan,bahwa untuk menjalin persahabatan,tidak ada sekat sekatnya,asal kita memang berniat untuk membuka diri bagi persahabatan ,tanpa membedakan warna kulit dan latar belakang kehidupan,maupun agama nya.Oleh karena itu, ketika salah satu dari sahabat kami,tidak dapat kami temui,sejujurnya ada rasa kehilangan .Bukan sekedar basa basi,tapi ada rasa sedih ,jauh dilubuk hati terdalam.
Saya hanya dapat berdoa ,semoga dimanapun Habib berada,akan senantiasa dalam lindungan Tuhan.Sembari tetap berharap,suatu waktu,kami akan bertemu lagi.
Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline