Kepercayaan Tanpa Kontrol,Berpotensi Menjerumuskan Orang
Dalam hubungan berinteraksi dengan lingkungan dimana kita berada,saling mempercayai tentu saja sangat baik. Saling mempercayai dalam hubungan bisnis ,atau saling mempercayai dalam hubungan kerja. Karena kalau saling mencurigai.maka sudah dapat dipastikan,tidak akan ada keberhasilan yang dapat diraih
Karena masing masing sibuk menjaga diri dan sibuk memata matai apa saja yang dilakukan partner bisnis atau partner kerjanya. Sehingga energi dan waktu akan terbuang secara sia sia. Tidak ada lagi keterbukaan,karena masing masing mencoba menutupi segala sesuatu,agar tidak diketahui oleh partnernya.Hal ini jelas akan menciptakan suasana kerja yang jauh dari rasa nyaman .Sehingga jangan berharap akan ada hasil maksimal yang akan diperoleh.
Kepercayaan Harus Ada Kontrolnya
Namun kepercayaan yang diberikan,selalu harus ada dalam kontrol ,karena kepercayaan yang kebablasan,bukan berarti sesuatu yang baik,malahan sangat berpotensi menjerumuskan orang yang dipercayai.
Niat baik,yang salah dalam penerapannya,malahan dapat menjadi penyebab orang melakukan tindak kejahatan.Karena kejahatan terjadi,bukan semata karena adanya niat dari pelaku,tapi terlebih karena terbukanya kesempatan untuk melakukannya. Ternyata yang memberikan kesempatan untuk orang lain ,melakukan tindak kejahatan,justru adalah diri kita sendiri
Bisa jadi pada awalnya, si pelaku sama sekali tidak ada niat jahat, namun karena tanpa sadar, kita telah memberikan peluang kepadanya, maka pada saat itu niat jahatnya bisa muncul secara tiba-tiba.
Nah, inilah kesalahan yang secara tanpa sadar banyak dilakukan orang.Yakni memberikan peluang dan kesempatan yang begitu besar, sehingga orang yang tadinya adalah sahabat baik, anak angkat, orang yang sudah ditolong, kemudian berbalik menjadi penghianat dalam hidup saya. Bila hal ini terjadi,maka bukan hanya pelakunya yang dapat disalahkan ,tetapi sesungguhnya adalah diri kita sendiri,yang tidak melakukan suatu hal,yang sesungguhnya mutlak harus dilakukan,yakni melakukan kontrol.
Karena itu, mutlak dihindari ,hal hal sebagai berikut:
- kepercayaan yang over dosis
- tidak jalannya sistim kontrol
- membuka rahasia perusahaan
- empathy yang kebablasan
- bedakan hubungan pribadi dengan bisnis
- harus diminta pertanggungan jawab
- menutup kebocoran ,sekecil apapun
- jangan biarkan merembes
- mutlak perlu adanya stock Opname
Cara Mengambil Stock Opname
Banyak perusahaan yang pada awalnya tampak sukses dan semakin berkembang,tiba tiba merosot tajam,bahkan tidak jarang yang mengalami kebangkrutan. Hal ini bukan disebabkan lantaran barang tidak laku atau merugi,tapi karena begitu terobsesinya menghitung laba perusahaan ,sehingga melupakan yang terpenting,yakni Stock Opname.