Learning for Living
Kita baru saja melewati hari peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas, pada tanggal 27 April ,yang baru lalu,yang mendapatkan Sambutan Menteri Ristekdikti . Intinya adalah : "Agar perguruan tinggi lebih dapat memerankan dirinya sebagai agent of economic development disamping agent of education dan agent of research and development"(http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/) Harapan yang terkandung dalam sambutan ini,terlebih ditekankan pada perguruan tinggi,yang ada di Indonesia,
di Australia sejak dari sekolah dasar ,sudah mulai diterapkan.
Hal ini saya perhatikan ,karena sejak cucu cucu kami masih di TK,saya dan istri ,sudah ikut mengantarkan mereka kesekolah,hingga mereka memasukki SD ,SMP dan kini di SMA. Saya mencoba memperhatikan dari berbagai sisi, betapa sejak dari duduk di bangku sekolah dasar,anak anak sudah diperkenalkan,dengan tema :" Learning for Living" Belajar untuk hidup.Singkat padat dan sangat menyentuh bagi setiap anak,serta memberikan mereka kesadaraan sejak awal,bahwa kalau mereka sekolah ,bukan untuk siapa siapa,bukan untuk menyenangkan hati orang tua,dan juga bukan untuk mendapatkan ijazah,melainkan untuk kehidupan mereka kelak setelah dewasa.Ada beberapa catatan ,yang menurut saya penting sebagai masukan bagi dunia pendidikan di tanah air kita,antara lain:
Anak Anak Sangat Antusias Kesekolah
Anak anak tidak perlu dibujuk bujuk ,apalagi sampai diancam agar mau kesekolah.karena pagi pagi sekali mereka sudah bangun dan rapi,bersiap untuk kesekolah. Hujan atau angin kencang,sama sekali tidak menyurutkan minat mereka untuk tetap datang kesekolah. Malahan ketika mereka demam dan disarankan agar tidak usah kesekolah,malahan mereka menangis dan memaksa tetap kesekolah. Karena bagi mereka ,kesekolah itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
Hal ini tidak terlepas dari suasana yang tercipta dirumah sekolah,tidak hanya didalam kelas,tapi juga diluar kelas Linkungan sekolah yang bersih dan nyaman,kesempatan untuk berkebun bersama sama pak guru atau bu guru,serta secara berkala diajak untuk excurcion atau kegiatan diluar sekolah.Guru guru yang ramah dan sangat akrab dengan murid murid,semakin melengkapi suasana menyenangkan ini.
Mereka tidak hanya dicekoki,secara teori,tapi langsung diajak untuk menanam bibit tomat atau bunga,menyaksikannya tumbuh ,hingga berbuah atau berbunga. Belajar tentang semut dan kumbang ,tidak hanya sekedar melalui bacaan, tetapi langsung ketaman dan melihat sendiri,bagaimana semut bekerja,mengangkut makanan dan bagaimana kumbang ,menyerap sari makanan dari bunga ,sehingga pelajaran biologi ,bukan lagi menjadi sesuatu yang menyebabkan murid terkantuk kantuk dikelas
Diajak ke stasiun bus dan kereta api
Disini mereka belajar mandiri,membeli tiket sendiri diloket ,ikut antri dan menunggu dengan tertib,hingga tiba giliran mereka.Mereka juga belajar,bagaimana berlaku tertib dikendaraan umum.Tidak membawa makanan dan minuman dan tentunya tidak mencorat coret apapun yang ada di sana,serta tidak ada yang membuang sampah,secara sembarangan.
Mereka juga dilatih,bahwa kendaraan ,baik bus ,maupun kereta api,adalah untuk umum dan setiap penumpang,berhak untuk mendapatkan kenyamanan,tanpa ada suara suara brisik.