Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Inilah Universitas yang Tidak Pernah Menerbitkan Ijazah

Diperbarui: 16 Mei 2017   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : depositophotos.com

Inilah Universitas yang Tidak Pernah Menerbtikan Ijazah

Semua universitas di dunia ini,pasti akan menerbitkan selembar sertifikat, sebagai tanda kelulusan mahasiswanya,yang lazim disebutkan ijazah. Di universitas manapun,orang ikhlas menghabiskan waktunya,untuk belajar,menuntut ilmu pengetahuan. Karena pengetahuan adalah modal untuk meraih kesuksesan dalam hidup ini . Dan selembar ijazah,adalah bukti bahwa ilmu yang telah diperlajari selama bertahun tahun di fakultas dimana seseorang menekuni jurusan yang menjadi passion nya,sudah dikuasai dengan baik dan benar.

University of Life

Ketika ijazah sudah berada ditangan,orang mulai melangkahkan kakinya,untuk memasukki Universitas Kehidupan yang sesungguhnya. Dimana setiap orang akan belajar sepanjang hayatnya.Tidak ada takaran gender,usia,serta segala latar belakang pendidikan,agama ,maupun tidak beragama.semua harus ikut belajar di universitas ini.Suka ataupun tidak suka.

Mata Pelajaran Yang Diuji adalah mencakup:

  •  Keimanan
  • Ketekunan
  • Kejujuran
  •  Ketabahan
  • Kesungguhan hati
  •  Kemampuan untuk hidup berbagi
  •  Kemampuan untuk saling menghargai
  • Kemampuan untuk saling menghormati
  •  Kemampuan untuk hidup rukun dalam keberagaman

Dan tak kurang pentingnya adalah , mampu lulus ujian P.H.D

  1.  P= Poor – miskin 
  2. H= Hungry- kelaparan
  3. D= Desperate – penderitaan

Universitas Kehidupan ini merupakan  satu satunya universitas di dunia ini ,yang lulusannya tidak mendapatkan ijazah . Di universitas ini tidak mungkin mendapatkan gelar palsu, karena jurinya adalah sang waktu.Waktu menjadi saksi tentang berhasil tidaknya seseorang dalam proses pembelajaran diri di Universitas ini. Gurunya adalah kehidupan itu sendiri. Disini setiap orang belajar selama 24 jam sehari dan 365 hari dalam setahun. Tak ada waktu jedah ,apalagi liburan .Bahkan ketika sedang terbaring sakit,proses belajar berjalan terus. Karena hidup itu bersifat dinamika,yang bergerak dari waktu kewaktu dan tidak akan berhenti,hingga diakhir hayat kita.

Sekilas Pengalaman Pribadi

Memotivasi orang tentang bagaimana menjalani hidup dengan baik,bagaimana menghadapi saat saat keterpurukan dalam hidup,sangat mudah.Bahkan begitu piawainya  kita dalam memaparkan dan memberikan inspirasi serta motivasi,mungkin saja membuat orang terkagum kagum. Akan tetapi ketika kita sendiri harus menjalaninya baru dirasakan,bahwa apa yang enak dan mudah diajarkan kepada orang lain,ternyata dalam mempratikkannya,tidaklah semudah membalikkan telapak tangan,

Menjalani hidup dalam kemiskinan (Poor ) ,kelaparan (Hungry ) dan Penderitaan (Desperate) sungguh sunguh tidak mudah. Ketika ini waktu seakan akan berhenti berjalan. Kata pepatah:” Hidup itu seperti roda pedati. Sekali diatas ,dilain waktu akan berada dibawah” Namun ternyata roda pedati kami, senantiasa terganjal dibawah dan tidak pernah bergulir keatas,seperti yang kami dambakan.Setiap hari kami berdoa dan berharap,bahwa apa yang kami alami pada waktu itu,hanyalah mimpi mimpi buruk ,yang segera akan sirna,ketika sang mentari terbit diufuk timur.Akan tetapi esok harinya ketika terjaga dari tidur,kami menemukan,bahwa semuanya bukanlah mimpi,tapi benar benar sebuah kenyataan hidup,yang harus dijalani..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline