Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Memanfaatkan Waktu, Hingga Saat Akhir

Diperbarui: 28 April 2017   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



keterangan foto : bersama teman teman di Warilla /dok,pribadi

Menjadi Orang Bermanfaat,Hingga Akhir Perjalanan Hidup

Siang tadi,kami mengantarkan pakaian bekas yang masih sangat layak pakai ke Warilla,yang jaraknya sekitar 30 menit berkendara dari kediaman putri kami di Mount Saint Thomas,sekalian bertemu teman teman sesama Opa dan Opa yang sudah cukup lama tidak bertemu.Lokasi tepatnya adalah di Hill Street, tidak jauh dari Gedung Pertemuan Senior Citizen.

Kami sudah mengenal teman teman disini sejak beberapa tahun lalu . Semua yang aktif disini adalah para voluntir,yang sama sekali tidak digaji dan tidak mendapatkan honor dalam bentuk apapun. Ruang yang cukup besar ini, sesungguhnya adalah bagian dari gedung Council atau setingkat kecamatan,yang dipinjamkan kepada para Senior Citizen ini, untuk melakukan kegiatan sosial.

Seluruh barang barang yang ada dalam ruangan ini,berupa aneka ragam pakaian,dari mulai pakaian anak anak,hingga orang dewasa.Begitu juga sepatu,tas dan pernak pernik kebutuhan dapur,hingga mainan anak anak,adalah sumbangan dari warga setempat.

Disini dicuci dan dibersihkan di pajang disana,untuk yang membutuhkan. Pada umumnya,pengunjungnya adalah para pendatang,yang uang pensiuannya pas pasan dan tidak gengsi untuk memakai pakaian dan barang barang bekas.

Berapa harganya? Karena sifat orang disini,tidak suka menerima gratis,maka orang boleh memilih apapun yang ada disana dan kemudian memberikan sumbangan semampunya. Tapi kalau mau nanya harga, maka harganya cuma satu dolar .Sedangkan buku buku bekas ,hanya 10 cent atau Rp.1000.--Jadi terserah kita mau menyumbang atau mau membeli.

sam-3246-jpg-5903181ebc22bd05088b4567.jpg

Bersahabat Dalam Keberagaman

Ada Manny, Glenda,Jean,Kris,juli dan Joanna ,yang berasal dari berbagai negeri dan sudah lama menetap di Australia. Kami diajak minum kopi sambil ngobrol hilir mudik.Yang baru pertama kali bertemu adalah Manny,Pria yang berasal dari Lebanon .Ketika saya memperkenalkan nama saya :"Effendi",langsung dikomentari :" Anda dari Turkey ya?"

"Bukan," jawab saya ," dari Indonesia," Mengapa saya tidak menyebutkan Tjiptadinata ? Karena selama ini ,belum pernah ada yang mampu mengeja nama saya dengan benar,maka dari pada dipanggil :" tata tata" maka selalu saya kenalkan nama saya Effendi. Mudah bagi mereka mengucapkan dan mengingatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline