Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Sepatah Kata Dapat Menghancurkan

Diperbarui: 28 April 2017   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hidup bebas ,tanpa beban,hanya dapat tercipta,bila kita saling menghargai /ilustrasi : dok.pribadi

Sepatah Kata yang Keliru ,Dapat Menghancurkan Persahabatan

Untuk menjalin hubungan hingga ketingkat persahabatan,butuh waktu yang panjang, Dari mulai berkenalan, lama kelamaan menjadi teman. Dari pertemanan,masih butuh waktu lagi untuk menjadi sahabat. 

Proses dari sejak mulai mengenal, hingga menjadi sahabat butuh waktu bertahun tahun. Tapi menjaga agar persahabatan  dapat berlangsung secara harmonis ,lebih lebih membutuhkan, saling tenggang rasa atau tepo seliro. Kalau dalam pribahasa Minang disebutkan : "Rancak di awak,katuju di urang". Bahasanya beda,tapi esensialnya adalah sama yakni saling menjaga perasaan. Perlakukanlah sahabat kita,sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Karena perjalanan sebuah persahabatan,sangat rentan dengan gangguan yang dapat merusak,menciderai,bahkan memutuskan persahabatan yang sudah dijalin dengan suaah payah ,selama bertahun tahun. Kalau hubungan antar negara disebutkan : "pemutusan hubungan diplomatik"

Satu kata yang keliru diucapkan atau dituliskan ,sudah dapat memicu terjadinya keretakan hubungan Dan apa yang sudah retak,hanya dengan sentuhan kecil saja,akan menjadi pecah belah. Hal ini dapat kita tengok atau kita baca dalam saling berkomentar di medsos yang mungkin saja maksudnya bercanda,namun secara sadar atau tidak ,akan melukai hati orang .

Misalnya, memberikan komentar:

  • bosan -pengertiannya, tulisan anda membosankan untuk dibaca atau anda nyinyir
  • ueeek - suara orang mau muntah,mengekspresikan,tulisan anda ,membuat saya mual
  • Ooooh - nada yang bersifat mencemooh , dapat diterjemahkan,cuma segini tulisan anda?

Kalau orang yang memberi komentar,sama sekali tidak kita kenal,tidak menjadi masalah.Kita dapat menangappi,mungkin orangnya lagi iseng atau sifatnya jahil atau memiliki gangguan kejiwaan. Yang memiliki kegembiraan,bilamana dapat mengganggu orang lain.

Tapi bila yang berkomentar adalah teman ,apalagi sahabat ,maka siapapun ,pasti akan meras tersinggung,merasa disepelekan dan tidak dihargai. Kalau diibaratkan dengan porselein,maka hanya dengan satu ketukan,porseleinnya sudah mulai retak,tinggal menunggu sentuhan sekali lagi dan semuanya akan brantakkan.

Terlalu Baper?

Apakah hal ini hanya dirasakan oleh orang yang terlalu bawa perasaan?  Mari kita kaji sekilas,apa artinya sebuah persahabatan,bila tidak memiliki "rasa?" Kalau "persahabatan" yang dibina,berdasarkan olah pikiran,sesungguhnya bukanlah sebuah persahabatan yang murni,melainkan berdasarkan untung rugi. Selama orang memberikan keuntungan kepada kita,maka ia adalah sahabat kita,tapi begitu tidak lagi memberikan keuntungan,maka ia akan dilupakan.Hal ini berlangsung dalam bisnis,yang dinamakan sahabat bisnis,

Tapi dalam berinteraksi dengan lingkungan,maka kita bisa bersahabat dengan siapa saja,karena "merasa" adanya kesamaan sikap,kesamaan hobbi,kesamaan sikap mental ,yang menciptakan jalinan persahabatan,dengan mengabaikan untung dan ruginya. Bersahabat,bisa saja terjadi antar bangsa yang berbeda,beda usia dan beda latar belakang sosial kehidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline