Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Untung Saya Tidak Percaya Mentah-mentah Apa Kata Orang

Diperbarui: 15 Maret 2017   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona



Jangan Sembarangan Percaya Kata Orang

Jangan sembarangan percaya kata orang,terutama bila yang dikatakannya bersifat negatif atau menakuti nakuti. Saya sudah membuktikan berkali  kali,bahwa :"kata orang " itu hampir semuanya adalah hoax.

Salah satunya adalah :"kata orang " tentang Aceh. Sudah sejak lama kami ingin berkunjung ke Aceh . Karena dari sini,maksudnya kami mau berkunjung sekalian ke Titik Nol Indonesia. Tetapi setiap kali kami menceritakan kepada teman teman,mereka menunjukkan wajah kaget ,seakan saya bercerita mau ke Suriah. Padahal saya dan istri hanya ingin mengunjugi Aceh,karena salah satu dari ponakan kami yang wanita ,menikah dengan pria Aceh dan hubungan kami sangat baik.

"Apa nggak salah pak? Bapak kan tahu Aceh itu kota Serambi Mekah. Mereka itu begini begitu, apalagi bapak dan ibu,maaf kan orang Tionghoa dan Katholik lagi. Jangan cari bahaya pak". begitu saran dari teman kami. Dan bukan hanya satu,melainkan ada beberapa orang yang melarang. Tapi kami sudah bertekad,kami akan ke Aceh,apapun bahayanya.

Ternyata Hanya Kabar Hoax

Ketika tiba di Bandara Aceh,kami dijemput oleh pak Asrul Adami dan  pak Jasman. Diajak makan masakan khusus Aceh dan diantarkan ke Hotel Lading. Dihotel Lading,kami diterima dengan sangat ramah oleh Pak Haji,pemilik hotel.Tak tampak segurat wajah curiga atau wajah yang menunjukkan suatu yang yang tidak disukai.Kami beristirarat ,karena sorenya mau dijemput lagi,untuk diajak jalan jalan. Kami  bertemu dengan beberapa orang tamu hotel dan sama sekali tidak ada tampang ,tidak suka tengok wajah kami.

Diajak Jalan jalan

Setelah sempat beristirahat sekitar satu jam,kami dijemput kembali oleh pak Asrul Adami dan Jasman.Diajak minum kopi luwak dan kemudian berkunjung ke Kampung Persahabatan Indonesia - Tiongkok.

 Kampung persahabatan Indonesia-Tiongkok ini lebih dikenal dengan Kampung Jacky Chan terletak di di perbukitan Desa Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar Mengapa lebih dikenal Kampung Jacky Chan? Padahal, yang membangun pemerintah Tiongkok?

Menurut penjelasan Jasman, yang adalah pegawai negeri di Banda Aceh, yang mensponsori dan menggalang dananya Jacky Chan. Namun, dalam prasasti, yang ditulis dalam tiga bahasa: Indonesia-Tiongkok dan Inggris, disebutkan bahwa Kampung Persahabatan Indonesia-Tiongkok itu didanai China Charity Federation and Red Cross Society of China. Dan, pelaksanaan pembangunan dilakukan langsung oleh kontraktor Tiongkok, yakni Synohydro Coorporation China, yang diresmikan 19 Juli 2007

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline