Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Aduh Nasib di Negeri Orang Tak Cukup Andalkan Otot

Diperbarui: 10 Maret 2017   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

untuk dapat diterima kerja,walaupun kerja kasar ,misalnya membangun gedung atau jalan raya, tetap saja ,perlu membekali diri dengan bahasa Inggeris yang memadai,setidaknya secara verbal. Kalau tidak bisa sama sekali,mana mungkin bisa diterima bekerja di Australia./foto : tjiptadinata effendi

Sejak saya menuliskan ,tentang gaji di Australia yang mengiurkan, maka bertubi tubi pertanyaan yang masuk. Intinya adalah bagaimana caranya bisa bekerja di Australia ? Begitu banyaknya pertanyaan,sehingga sejujurnya,saya kewalahan untuk menjawabnya satu persatu. Begitu saya masuk ke facebook, langsung diserbu dengan pertanyaan,yang berkisar tentang kerja di Australia.

"Saya mau kerja apa saja,asal halal" demikian kira kira ungkapan hati yang disampaikan .Yang menunjukkan betapa mengebu gebunya hasrat hati banyak orang,untuk dapat bekerja di Australia. Mengumpulkan uang .untuk dibawa pulang ke kampung halaman.

Niat yang sangat baik dan patut diapresiasi .Tapi tentu perlu dipahami,bahwa tidak semudah itu, orang bisa bekerja di Australia. Ada banyak aturan yang harus di penuhi dan salah satu yang paling rumit adalah urusan Visa Kerja.

Jangan Tergoda

Jangan tergoda tipu tipuan murahan,yang menjanjikan,menjamin pasti bisa dapat kerja,tanpa Visa Kerja,asalkan bayar sejumlah 70 juta  rupiah. Bahkan katanya, calon pekerja, diantarkan  langsung ke perkebunan untuk bekerja. Sudah banyak yang tertipu. Jadi bukan hanya kaum wanita yang termakan bujuk rayu para Scammers,tapi juga cukup banyak laki laki yang percaya,akan kata kata :" dijamin dapat kerja" asal bayar 70 juta rupiah. Baru sesudah ketahuan, setelah orang dan uangnya raib.

Bekali Diri Dengan Ketrampilan

Sehebat apapun hasrat hati untuk sesegera mungkin mengubah nasib keluarga,alangkah baiknya bila bersabar ,untuk mempersiapkan diri dengan berbagai ketrampilan. Karena kalau datang ke  Australia,untuk mengadu nasib ,hanya dengan mengandalkan otot untuk bisa kerja di perkebunan,bukanlah sebuah jalan yang cermat. Mengingat gaji di perkebunan jauh lebih kecil,dibandingkan dengan pekerjaan yang membutuhkan skill atau ketrampilan.

Kerja Seminggu,Cuti Seminggu.Gaji Full

Kalau memiliki ketrampilan,misalnya tentang tehnik mesin ,penghasilan adalah berlipat kali,dibandingkan kerja hanya dengan mengandalkan otot. Contohnya, anak teman saya, memiliki ketrampilan tentang tehnik mesin dan menguasai bahasa Inggeris secara verbal dengan cukup baik. Kini bekerja di salah satu perusahaan pertambangan. Ia bekerja selama seminggu dan dapat cuti seminggu.Kesimpulannya,dalam sebulan hanya kerja setengah bulan,tapi gaji dibayar penuh.

Hal ini diceritakan langsung kepada saya.jadi bukan hasil rekayasa atau baca sana baca sini. Transportasi dengan pesawat,pulang pergi dan penginapan di lokasi ,serta seluruh biaya akomodasi dan konsumsi ,ditanggung perusahaan. Sehingga dapat dikatakan ,gajinya yang berkisar 6000 dolar perbulan,dapat ditabungkan ,untuk masa depannya.

Kalau cuma kerja di perkebunan,gaji cuma 8 -10 dolar perjam ,sehingga sehari ,kalau kerja 10 jam,baru berpenghasilan 100 dolar perhari atau 3000 dolar perbulan. Pekerjaan hanya ada waktu musim buah .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline