gambar dan sumber berita: World Health Organizatiion
WHO :"1,7 juta Anak Balita Meninggal Setiap Tahun ,Akibat Pencemaran Lingkungan"
"More than 1 in 4 deaths of children under 5 years of age are attributable to unhealthy environments. Every year, environmental risks – such as indoor and outdoor air pollution, second-hand smoke, unsafe water, lack of sanitation, and inadequate hygiene – take the lives of 1.7 million children under 5 years, say two new WHO report"
Lebih dari 1 dari 4 kematian anak di bawah usia 5 tahun disebabkan lingkungan yang tidak sehat setiap tahun. Pencemaran lingkungan , seperti polusi udara, baik didalam rumah,maupun diluar, sebagai perokok pasif, air yang tak layak diminum, serta kurangnya sanitasi dan kebersihan lingkungan yang jauh dari memadai. ,telah menewaskan,1,7 juta anak anak dibawah usia 5 tahun
Jumlah yang sangat mengerikan. Salah siapa? Pemerintah ,keadaan ataukan semua kita ikut bersalah? Tentu saja ,saling melemparkan kesalahan ,tidak merupakan jalan keluar yang baik.Kematian demi kematian terhadap balita ,yang tidak bersalah apapun pada dunia,akan terus berkelanjutan,bila tidak ada kesadaran dan upaya untuk mencegah atau setidaknya meminimalkan korban yang berjatuhan.
Seperti ada lingkaran setan,yang tak mampu dielakkan. Contoh nyata adalah asap rokok. Semua sudah tahu,bahwa akibat korban sebagai perokok pasif,banyak sudah yang tewas. Tapi untuk menutup pabrik rokok,yang sekaligus merupakan pemasok dana terbesar bagi pemerintah,adalah sesuatu yang mustahil dilakukan.
Melarang orang merokok disembarang tempat,mungkin merupakan salah satu cara terbaik.Walaupun jelas tidak akan mampu menutup pintu kematian secara serta merta,setidaknya sudah ada usaha untuk meminimalkan angka kematian.Namun sayangnya,aturan tetap tinggal aturan ,pelanggaran terus berlangsung. Orang masih merokok dimana mana,baik terang terangan,maupun secara sembunyi sembunyi.
Tentang kebersihan lingkungan,semua orang juga sudah tahu,bahwa lingkungan yang tidak sehat,sampah yang menumpuk dan lalat yang berkembang biak dengan bebas,merupakan sumber penyakit dan kematian,namun tetap saja ,masih banyak yang membuang sampah semaunya.
Rumah Makan dan Warung
Belum lagi warung warung ,yang airnya mungkin tidak pernah diperiksa oleh dinas kebersihan, apakah layak untuk diminum atau tidak. Upaya untuk mengenjot perekonomian,menyebabkan pemerintah melupakan masalah yang tak kurang pentingnya adalah masalah kebersihan ruang dan sarana untuk rumah makan dan restoran. Sehingga rumah makan dan warung tumbuh bak jamur dimusim hujan,tanpa tersentuh oleh pemeriksaan dari dinas kebersihan.
Rumah Sakit