Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Belajarlah Sebelum Terlambat

Diperbarui: 9 Maret 2017   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


perjalanan hidup tidak selalu mulus,ada kalanya kita harus melalui jalan yang terjal dan licin dan ada kalanya dilanda ombak kehidupan yang dahyat,.Karena itu perlu belajar dari setiap kejadian,agar jangan sampai tergelincir dan jatuh/foto ilustrasi : tjiptadinata effendi

Semua orang sibuk dengan segala macam urusan. Baik urusan yang benar benar penting,maupun menyibukkan diri,untuk hal hal yang sesungguhnya tidak berharga untuk diurus,Begitu sibuknya ,sehingga orang sering lupa untuk belajar mengurus diri sendiri.Baru sadar diri,ketika semuanya sudah terlambat. Padahal belajar tidak harus duduk diruang kelas,bahkan tidak harus membayar apapun. Kita bisa belajar dimanapun dan kapanpun,kalau saja kita mau.

Entah sudah berapa banyak contoh contoh hidup,yang dapat disaksikan terjadi dalam lingkungan kita,bahwa akibat dari kesembongan,orang akan terperosok semakin dalam. Tapi sayang sekali,pelajaran hidup yang teramat berharga ini,kebanyakan terbiarkan berlalu begitu saja,tanpa dipetik hikmahnya.

Mantan Boss ,yang dihari tuanya ,menjadi pemulung. Mantan menteri yang menghabiskan masa tuanya di penjara ,Orang yang sesumbar mengatakan,bahwa hartanya tidak akan habis dimakan oleh tujuh turunannya,ternyata baru turunan kedua sudah habis.

Saya kenal dengan salah seorang pejabat tingkat Kakanwil,kaya dan masih kerabat dekat dengan salah seorang menteri. Yang sangat angkuh dan sama sekali tidak menghargai orang yang berurusan dengan nya. Kata kata mutiara yang selalu dikedepankan adalah :"Saya ini kakanwil, saya yang berkuasa disini."Ternyata ,belum setahun menjabat, kena masalah memblow up renovasi gedung perkantorannya .Dalam lemari dirumahnya ,kedapatan uang ratusan juta rupiah. Dipecat,tapi karena saudaranya menteri,maka tidak dilanjutkan perkaranya ,pada masa itu.

Pulang kampung ke Jakarta dan  walaupun sudah dipecat, dirumah masih pakai pakaian dinas .Bahkan Sopir pribadinya,dikasih pakaian seragam dinas .Berbuat seakan masih jadi pejabat. Lama lama ,mulai bicara dan ketawa sendiri dirumah dan berakhir di Rumah Sakit Jiwa.

Mengapa?

Karena kesombongan ,membuat orang :

lupa diri

merasa bahwa dirinya akan berkuasa selamanya

merasa bahwa apapun bisa dibeli dengan uang'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline