Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jangan Bawa Kebiasaan Jelek di Negeri Kita ke Negeri Orang

Diperbarui: 3 Februari 2017   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : dokumentasi pribadi tjiptadinata effendi

Saya sudah beberapa kali menyaksikan ,remaja Indonesia tertangkap dan didenda,karena naik kereta api tidak beli tiket. Mungkin sebelumnya lolos dan merasa beruntung,dapat naik kereta api dengan gratis.

Menengok tampilan mereka, yang parlente dan masing masing memegang HP terkini, seharusnya mereka malu melakukan hal ini, Apalah artinya harga tiket beberapa dolar,dibandingkan dengan denda yang dikenakan dan sekaligus mempermalukan bangsa dan negara sendiri.Atau mungkin juga ,mereka merasa dirinya "hebat" dapat mengelabui Petugas Kereta Api.

Padahal kini,seluruh ruang dalam kereta api sudah dilengkapi dengan peralatatan CCTV,yang dimonitor dari kantornya dan bila ada hal hal yang mencurikan,Petugas di ruang kontrol,akan menghubungi petugas dilapangan.Dan dalam hitungan menit, pada perhentian pertama, Petugas akan masuk kedalam kereta api dan langsung mengetahui pelakunya, Karena sudah mendaptkan laporan tentang ciri ciri pelaku dari ruang kontrol Sentral.

Termasuk, remaja yang secara diam diam makan selama kereta api melaju dan kemudian membuang sampahnya di bawah bangku. Semuanya dengan sangat jelas dapat termonitor dilayar kontrol central train. 

Tertangkap Basah,Terus Mengaku Baru Datang dari Indonesia

Ketika tertangkap basah,menumpang kereta api,tanpa tiket,terus sambil senyum senyum ,mengaku bahwa baru datang dari Indonesia. Sungguh mempermalukan diri,juga mempermalukan negara dan bangsanya sendiri. Nah,generasi muda seperti ini,akan jadi apa kelak  ya?Padahal tampangnya bukan anak anak smp,tapi sudah mahasiswa.

kata kata :"Please " yang tertulis di dinding kereta api,bukan berarti diharapkan,melainkan :"wajib"/foto dok,pribadi

Tahun Lalu Ribuan Pelajar Terjaring 

Tahun lalu,ribuan pelajar terjaring selama satu tahun,karena menggunakan tiket student, namun tidak membawa Identitas Diri ,dari sekolah mana ia berasal. Disini tidak ada istilah minta maaf,semua diperlakukan sama,yakni di denda. Bila tidak mampu bayar denda,maka orang tuanya akan dipanggil untuk melunasi .

tjipta-12-589476b9157b61261f5ab6ee.jpg

Di Australia ,kata :" Please" ,Terjemahannya adalah : "Wajib"

Kata:"please", bila merujuk arti katanya dikamus manapun, pasti akan dijumpai artinya :

  1. harap    
  2. mohon
  3. silakan

Kata "harap,mohon atau mempersilakan",biasanya di artikan : "sebuah permintaan" yang boleh dipenuhi,tapi juga boleh diabaikan.

tjipta-7-5894771b7397732c09a1930f.jpg

Lain Padang, Lain Padinya

Kalau di Indonesia yang lumrah ditemui disawah adalah padi,tapi kalau di Australia adalah gandum. Nah,begitu juga dalam penggunaan kata dan cara "menterjemahkannya" ,terdapat beberapa kata,yang arti dan makna yang bertolak belakang,Salah satunya adalah kata :" Please"

Hal ini penting diketahui,siapa tahu suatu waktu ingin berkunjung ke Australia atau siapa tahu suatu ketika diundang oleh anggota keluarga atau sahabat untuk datang kenegeri Kanguru ini,setidaknya sudah memahami arti kata :"Please".Untuk menghidari diri dari hal hal yang tidak mengenakkan,apalagi sampai di denda atau dipanggil kekantor Polisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline