Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Kita Tidak Dapat Membangkitkan Orang yang Sudah Mati

Diperbarui: 22 Januari 2017   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita tidak mungkin dapat membangkitkan orang yang sudah mati, tapi ada begitu banyak yang dapat dilakukan , untuk membantu orang orang yang sekarat karena kelaparan agar mereka tetap hidup.

Seminggu sebelum berangkat  ke Australia, sewaktu lagi berbelanja di Giant Super Market di Kemayoran, tanpa sengaja kedengaran pembicaraan dua orang wanita . .Si ibu bertanya kepada wanita yang masih muda  " Mbak Sil.sudah tahu,bahwa si Anu pagi tadi meninggal?"

"Oh my God..si Anu ,kan usianya masih sangat muda? Kenapa sih tiba tiba meninggal?"Jawab orang yang dipanggil Mbak Sil

Dilanjutkan oleh si ibu "Kasian,hidup melarat ,sakit digubuknya dan tidak ada yang mau membantu " .

Nah, pembicaraan seperti ini ,sudah sangat sering kita dengarkan. Setiap kali mendengarkan berita duka selalu disambut dengan wajah kaget dan didukung oleh ucapan,yang menunjukkan terkejut " Haa.? Masa iya,,Kemarin masih tampak jalan kaki di depan rumah saya" atau ucapan lainnya. Berpikiran positif saja,kita anggap memang semuanya ,merupakan ungkapan hati yang tulus. Terperanjat, kaget dan sedih.Tapi hanya sebatas dua kalimat :" Oh my God " atau " Inalilahi......" Sesudah itu selesai ,bak angin lalu,tak ada lagi yang tersisa.

Kalau kita memang sungguh sungguh peduli,jangan tunggu hingga orang meninggal. Karena kita tidak mungkin dapat membangkitkan orang mati. Tapi selagi masih hidup,ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantunya ,agar tetap hidup.

Misalnya,dengan memberikan :

  • sebungkus nasi
  • sepotong roti'
  • sejumlah uang'
  • perhatian
  • hiburan
  • pakaian
  • selimut
  • barang lain yang dibutuhkannya

Untuk Membantu Sesama,Tidak Harus Tunggu Jadi Kaya

Banyak orang berpikir:"Boro boro mau bantu orang,hidup kami saja,morat marit. Kalau kelak saya kaya,yaa nggak masalah"

Padahal untuk membantu orang yang lagi sakit dan menderita,tidak harus dalam bentuk uang, Kalau memang keuangan tidak mengizinkan, ada jalan lain. yakni menengoknya di gubuknya,menanyakan keadaannya atau membawakan sepotong roti .Ketika orang sedang dalam kondisi kritis keuangan,maka sepotong roti atau sebungkus nasi,bisa jadi "malaikat penolong" bagi mereka.

Sebungkus nasi,ketika satu keluarga sudah tidak lagi ada sesuatu yang dapat dimakan,minimal dapat "memperpanjang "usia mereka sehari lagi,sebelum dapat pertolongan dari yang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline