Sudah Pernah Berkunjung ke Pasar Rakyat di Italia? Kalau Belum,Silakan Baca Tulisan ini
Kompasianer yang berdomisili di Italia,setahu saya adalah Pak Gordi,yang tinggal di kota Parma. Saya dan istri, baru 3 kali berkunjung ke Italia,karena ada adik kami disana,yakni Margaretha,yang bersuamikan Sandro, orang Italia dan tinggal di Padova. Kota kecil yang hanya berjarak tempuh sekitar 30 menit berkendara ,dari Venesia,yang terkenal dengan Gondolanya.
Disamping itu,masih ada satu lagi adik kami ,Suster Anna, yang sudah 3 tahun tinggal di asrama biarawati di Italia. Setiap kali kami berkunjung,selalu memilih musim panas,karena adik kami Margaretha dan suaminya libur musim panas. Kami di jemput di kota Roma, bersama Pastor Stradioto, yang dulu pernah tinggal beberapa tahun di kota Padang.
Dari sini,kami dibawa jalan terus,ke Italia selatan, hingga ke Pulau Sisilia,yang terkenal dengan Mafia nya .Kami singgah dan bermalam dibeberapa kota ,sambil beristirahat,sekaligus memanfaatkan waktu,untuk berkeliling disetiap kota. Dan tentunya tidak lupa berkunjung ke Pasar Rakyatnya..Apalagi secara psikologis ,saya dan istri sangat kental dengan pasar rakyat,karena pernah selama tujuh tahun memainkan peran,sebagai penjual kelapa di pasar rakyat
Tinggal Dekat Pasar Rakyat
Karena kami bertepatan tinggal di Kota Calabria, yang lokasinya sangat dekat dengan pasar rakyat,maka dengan berjalan kaki beberapa menit saja, kami sudah tiba di pasar rakyat .Menurut saya ,pasar ini sangat unik ,karena :
- hanya buka sekali seminggu
- semua menggunakan kendaraan
- mereka bukan pedagang,melainkan warga yang berjualan
Karena mereka berjulan disini,bukan lantaran tuntutan kebutuhan dapur,melainkan sebagai refreshing dan menambah kegembiraan hidup
jadi sore hari,pasar ,kembali kefungsi awalnya,karena semua barang dagangan sudah dikemas dan dimasukkan kedalam kendaraan masing masing,serta dibawa pulang. Kalau di Australia, kata yang paling sering didengar adalah :"good morning ,how are you?' ,maka disini yang paling sering diucapkan adalah :'Buongiorno... grazie... cau ..." Kehangatan suara mereka ,menunjukkan bahwa pada umumnya orang disini,menyambut para calon pembeli dengan sangat antusias.
Hanya saja, serasa ada yang kurang,yakni ,tidak seperti di pasar pasar rakyat di Indonesia,maupun di Australia, dimana ada tawar menawar antara calon Pembeli dan Penjual,disini tidak dapat dipraktikkan. Karena semua barang yang dipajang,sudah ada label harga dan tidak dapat ditawar lagi.
Tapi karena harga rata rata barang barang disini,jauh lebih murah dibandingkan berbelanja di Super Market,maka tentu saja,orang lebih suka berbelanja disini. Apalagi semua buah yang dipajang adalah fresh from the garden. Buahan yang masak dibatang,tentu jauh lebih nikmat,dibandingkan buahan yang matang,karena di peram.
Barang barang yang dipajang untuk dijual disini sangat lengkap. Mulai dari buahan segar dari kebun sendiri, sayuran, keju, ham, hingga barang barang kebutuhan akan pakaian dan perhiasan imitasi .