Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Keteladanan adalah Kothbah yang Bernyawa

Diperbarui: 6 Januari 2017   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Pastor Joe, muda dalam usia tapi matang dalam bersikap. Baginya teladan adalah kotbah terbaik. Foto dijepret tadi pagi,di Gereja St.Mary-Albion,Joondalup. WA.-tjiptadinata effendi

Sebuah Teladan Adalah Kothbah Yang Bernyawa

Sepanjang perjalanan hidup, mungkin kita sudah mendengar ribuan kothbah. Kothbah bisa dari mana saja, tentu tidak bijak kalau menyebut kotbah dari salah satu komunitas. Karena hanya akan menciptakan peluang untuk menyinggung seseorang.

Dari ratusan atau mungkin ribuan kotbah yang didengar, mungkin tidak satupun yang dapat diingat secara utuh. Lain ceritanya bila mengingat sebuah peristiwa yang kita alami sendiri lewat bantuan panca indra. Sebaga pelaku utama, seseorang akan mengingatnya karena dialami sendiri dan terekam pada lubuk hati paling dalam. 

Pertama kali dalam hidup saya menyaksikan seorang Pastor mau mengendong anak-anak di depan altar ketika Misa sedang berlangsung. Ia ingin mengajarkan bahwa kasih itu adalah perbuatan, bukan perkataan, bahwa kasih itu jangan pura pura.. /foto tjipadinata effendi,di jepret di St,Mary.

Muda Tapi Berjiwa Besar

Pastor yang menjadi Kepala Paroki di Albion, Joondalup,tergolong Pastor yang masih muda. Tapi setiap kali bertemu dan menyaksikan sendiri caranya berinteraksi dengan umat, terasa benar ada sesuatu yang berbeda dari rohaniwan asal Vietnam ini. Kalau di Indonesia, seorang rohaniwan yang menjadi Imam di parokinya biasa disebut Pastor atau Romo. Kalau di Australia, rata-rata disebut "Father" walaupun usianya mungkin saja jauh lebih muda dibanding diri kita.

Keunikan Pastor  Josep yang akrab dipanggil Pastor Joe ini adalah memperlakukan umatnya sebagai sahabatnya. Bukan hanya dalam tutur kata, tapi juga dalam caranya bergaul dengan umat di Paroki St. Mary.

Selalu tersenyum dan jauh dari sikap formal apalagi jumawa.  Menyalami sana sini, bahkan tidak segan menyalami anak-anak. Kotbahnya sangat singkat dan tidak pernah pake ayat-ayat. Ia berbicara santai dan jauh dari kesan mengagung-agungkan diri sebagai Pemimpin Umat.

Selalu menyapa dengan kalimat "Good morning my dear friends" dan tidak pernah menggunakan bahasa " Good morning every body" atau" Good morning to all of you"

Tidak Menunggu Disalami, Tapi Justru Datang Menyalami

Pastor Joe tidak pernah menunggu untuk disalami umat, malahan ia yang datang untuk menyalami. Saya buktikan sendiri ketika hari raya Natal ada ribuan orang di lapangan terbuka dan ia dengan santai berjalan berkeliling untuk menyalami umat yang belum pulang. Menyalami kami berdua, sambil mengucapkan "Selamat Natal dan terima kasih "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline