Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Beda Cara Mendidik, Beda Hasilnya

Diperbarui: 26 Desember 2016   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keterangan foto: Mahasiswa asal Indonesia,kerja paruh waktu disalah satu supermarket di Western Australia -dok, pribadi

Remaja Indonesia Pintar dan Cerdik,Tapi Remaja Australia Mampu Mandiri

Bila dibandingkan antara remaja Indonesia dengan remaja di Australia, maka dalam hal matematika dan pengetahuan umum,rata rata anak Indonesia,jauh lebih unggul.Apalagi mengenai hal hal yang berhubungan dengan hewan peliharaan,seperti ayam dan itik,umumnya anak anak Indonesia, sejak masih di Sekolah Dasar, sudah dapat menjawab dengan cepat ,apakah ayam bisa terbang? Atau berapa lama seekor induk ayam mengerami telurnya.? Apa saja makanan ayam?

Bagi rata rata anak Australia, harus berpikir agak lama, baru bisa menjawab dan kemungkinan besar, jawaban mereka salah. Karena di sini,ayam dan itik ,tidak boleh dipelihara di pemukiman penduduk.

Tapi kalau ditanya mengenai hal hal yang berhubungan dengan pesawat terbang,dimana kebanyakan anak anak indonesia yang tinggal di desa, bahkan  belum pernah menengok pesawat dari dekat. Maka ketika menjawab pertanyaaan, misalnya berapa orang bisa muat di satu pesawat? Berapa tinggi terbangnya. Apakah ada toilet di dalam pesawat? Tentu sangat sulit untuk menjawabnya. Karena berbeda alam kehidupan dan berbeda gaya hidup di negeri masing masing,

Murid Sekolah di Indonesia, Terpaku Pada Ruang Kelas

Karena secara umum,murid murid atau siswa di indonesia,sejak dulu ,terpaku duduk belajar diruang kelas. Pendidikan mengacu pada sistem hafalan dan matematika,tapi mengabaikan hal hal yang berkaitan dengan persiapan untuk memasuki kehidupan diluar kelas.

Misalnya :

anak anak di bawa ke stasiun kereta api- untuk belajar bagaimana naik kereta api ,dengan terlebih dulu harus membeli tiket. Bahwa sebagai pelajar, mereka hanya boleh membeli tiket dengan harga special yakni 50 cent, bilamana di tangan mereka ada ID card atau Identity 'Card, sebagai pelajar atau mahasiswa.

Bilamana entah karena lupa bawa atau hilang, serta alasan apapun,maka mereka harus membeli tiket orang dewasa.Kalau mencoba pura pura bodoh ,tetap beli tiket 50 cent,maka bila tertangkap ,akan didenda 100 dolar. Hampir setiap hari ,petugas transportasi kereta api dan bus, secara mendadak melakukan pemeriksaan. Jadi amat jarang,orang bisa lolos,dari denda.

Di kereta api dan di bus.anak anak juga diajarkan bagaimana harus bersikap:

  1. harus memberikan tempat duduknya kepada orang yang lebih membutuhkan,bila penuh
  2. dilarang mengangkat kaki kebangku duduk
  3. dilarang makan dan minum dalam kereta api dan bus
  4. dilarang  bunyi musik keras keras,sehingga mengganggu  penumpang lainnya
  5. 'dilarang mencoret coret dinding bus atau kereta api,dengan ancaman denda 1000 dolar

Pelajaran Diluar Lingkungan Sekolah Dinamakan Excurcion,dimana anak anak dididik,untuk:

  1. membeli tiket sebelum naik kereta api atau bus
  2. antri dengan sabar
  3. sopan terhadap orang sekitar
  4. tertip dalam kereta api dan bus
  5. paham bahwa ada denda,bila melanggar
  6. memberikan kursinya kepada orang tua,bila kereta api atau bus penuh
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline