Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Belajar dari Tumbangnya Sang Motivator

Diperbarui: 23 Oktober 2016   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari Tumbangnya Sang Motivator

Menertawakan kejatuhan orang lain,siapapun adanya, tentu bukanlah sebuah perbuatan yang baik.Tapi belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain,tentu merupakan sebuah pelajaran yang amat berharga bagi kita Agar jangan pula kita sampai mengulangi kesalahan yang sama,sehingga harus membayar uang sekolah yang teramat mahal.

Tulisan ini ditulis bukanlah lantaran latah ikut ikutan mencela :”sang motivator” yang telah gugur secara berturut turut. Karena jauh sebelum kejadian ,saya sudah terlebih dulu menulis dan mempublished artikel yang berjudul :” Tumbangnya Seorang Motivator “ pada tanggal 1 Juli, tahun 2013 .Tulisan ini telah dibaca oleh hampir 10 ribu orang, bahkan sudah di sharingkan kebeberapa blog,termasuk ke blog Kaskus.

Beda Jaman ,Beda Nuansa ,Tapi Melakukan Kesalahan yang Sama

Setahu saya, sudah ada 9 Motivator yang bertaraf nasional dan international, yang sudah tumbang. Yang tentu tidak etis bila saya menuliskan nama nama mereka. Lagi pula sebagian besar dari kita sudah mengetahuinya,tanpa perlu saya tulis ulang.  Sejak di jaman saya dulu,menyusul tumbangnya sang motivator,yang berasal dari jaman yang berbeda, nuansa berlainan dan gaya yang total beda,namun melakukan kesalahan yang sama. Yakni:” Tidak Mampu Menyamakan Kata dengan Perbuatan”

Mereka mampu memberikan motivasi bagi ribuan,bahkan jutaaan orang, namun terbukti tidak mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Akibatnya ,sudah sama sama kita tengok. Pada masa masa keemasan semua sang motivator, setiap kata yang keluar dari mulutnya, seakan kakak  beradik dengan ayat kitab suci. Tengok saja,begitu kita menginjakkan kaki di berbagai kantor kantor megah,ditempat yang strategis ,sudah terpampang dengan tulisan mencolok :” kata kata bijak” dari sang motivator.

Misalnya:” Family  is the first”  atau  :” Kasih itu Harus Tulus” dan seterusnya dan seterusnya.  The wisdom words ini,akan menyambut kedatangan kita, hingga memasukki ruang kerja karyawan,Bahkan hingga masuk keruang direktur utamanya.

Ratusan ribu orang,dengan rela menyediakan waktu dan mengabaikan semua keperluan lain, hanya untu dapat duduk didepan layar kaca dirumah masing masing,untuk dapat mendengarkan kata kata emas dari sang motivator. Mereka mampu mengombang ambingkan dan sangat piawai dalam mengobok obok perasaan orang banyak,sehingga terkagum kagum,bahkan terobesi untuk mendengarkan petuah mereka.

Setelah Tumbang Apa Yang Terjadi?

Namun,setelah terbukti, bahwa sang motivator,tidak mampu menyamakan kata dengan perbuatan, maka kita tengok apa yang terjadi . Orang bisa membela diri,dengan mengatakan bahwa:” Sang motivator adalah juga seorang manusia yang bisa saja berbuat salah”

Tidak ada salahnya dengan pernyataan ini. Karena kesempurnaan hanya ada pada Tuhan yang Mahasempurna. Namun ketidak sempurnaan manusia,tidak berarti membenarkan orang menjadi pembohong dan membohongi orang banyak,selama bertahun tahun!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline