Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jurus Penangkal Stress

Diperbarui: 1 Oktober 2016   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penangkal Stress

*Saya stress berkepanjangan. Segala upaya sudah saya lakukan,namun hasilnya adalah nol besar. Saya sudah putus asa, percuma saja semua kerja keras, usaha dan doa ,selama ini, karena nasib saya tetap tidak berubah.* Keluhan dengan nada putus asa seperti ini, agaknya sudah mendunia. Hampir disetiap perjumpaaan dengan teman ,sahabat dan sanak keluarga, kata :”stress “ ini, seakan sudah menjadi bumbu kehidupan .Stress yang bilamana di biarkan berlarut larut ,akan merobohkan satu demi satu sendi sendi kehidupan pribadi dan mengimbas kepada kehidupan keluarga.

Sebagian besar dari gangguan kesehatan manusia, diakibatkan oleh karena stress yang terbiarkan mengendalikan hidup. Yang mengakibatkan

  1. hipertensi
  2. sakit kepala, 
  3. insomnia,
  4. asam lambung.
  5. pemurung ,
  6. emosional.
  7. gangguan pada jantung
  8. dan seterusnya

Mengapa Orang Bisa Stress?

Stress tidak hanya melanda orang orang yang sudah pensiun ,karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan,dalam menghadapi hidup keseharian. Stress juga akrab dengan kaum muda dan tidak mengenal latar belakang kehidupan,serta strata sosialnya. Bahkan anak anak sudah amat fasih mengeja kata :” Saya stress”

Stress bisa terjadi karena berbagai faktor. Yang intinya adalah apa yang terjadi, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.Semakin tinggi orang menempatkan suatu harapan dalam hidupnya,maka bila tidak secara arif mengendalikannya, akan berpotensial semakin mempertinggi tingkat stress yang akan dihadapi.

Penangkal Stress

Sebagaimana setiap penyakit ada obatnya,maka stress yang juga merupakan induk penyakit secara terselubung, tentu juga ada penangkalnya. Tidak perlu kedukun,tidak perlu ke “ orang pintar”, karena semua orang dapat melakukannya.  Tapi karena begitu mudahnya,banyak orang tidak  percaya..Hal ini disebabkan karena masyarakat kita sudah terhanyut atau terhipnotis dengan paradigma berpikir yang tidak pas,yakni :” sesuatu yang rumit rumit dan dibayar mahal,baru  diyakini ada manfaatnya”

Cara berpikir inilah yang perlu dikoreksi. Karena sesungguhnya hidup itu amat sederhana,hanya kita lah yang membuatnya menjadi begitu rumit.karena terdistorsi oleh cara berpikir yang keliru.

Caranya adalah menghapuskan jejak jejak pikiran negative,melalui afirmasi positif

Bilamana selama ini kita berpikir :” Saya sudah berusaha,kerja keras dan berdoa, tapi hasilnya gagal terus tuh!” Ubahlah dengan afirmasi dalam diri :” Kegagalan demi kegagalan sudah saya jalani,kini tiba saatnya saya meraih sukses “. Karena kegagalan adalah anak tangga untuk meraih cita cita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline