Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Berlomba Untuk Kemanusiaan

Diperbarui: 8 September 2016   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keterangan foto: sedang berlangsung donor darah di lantai V ,Mangga Dua Mall,Jakarta- foto tjiptadinata effendi

Berlomba Untuk Kemanusiaan

Kami sudah lama tidak berkunjung ke Mangga Dua Mall. Setidaknya satu tahun terackhir. Karena hari ini belum ada jadwal ,maka kami manfaatkan kesempatan untuk jalan kesana dan sekaligus makan siang.

Selesai makan siang, berbelanja ala kadarnya. Naik kelantai V sekedar window shopping .Ternyata disini tampak ada kegiatan yang cukup menarik perhatian. Ada setidaknya puluhan orang duduk dan sebagian lagi terbaring ditempat tidur, seperti layaknya rumah sakit. Namun bedanya, disini semua serba terbuka dan tidak ada tirai yang menghalangi pemandangan.

Pingin tahu apa yang terjadi,maka kami berhenti menengok. Ternyata sedang berlangsung sumbangan donor darah ,yang diselenggarakan oleh PMI. Lama juga kami berdiri disana,menyaksikan dengan terharu, betapa warga DKI peduli akan sesamanya. Mereka dengan wajah ceria menunggu giliran untuk dipanggil. Padahal jelas tidak mendapatkan materi apapun.Bahkan tidak tampak ada orang yang makan minum disana, seperti dulu sewaktu kami ikut jadi donor darah,setelah selesai disediakan the manis dan makanan ringan. Bahkan terkadang disediakan sop.

Salah satu Pendonor, mbak Yun mengatakan ,bahwa ia sudah menunggu disana selama lebih dari 30 menit, karena banyak yang lagi antrian. Tak ada suara berisik ataupun yang complain, karena harus menunggu lama.

keterangan foto: untuk menjadi Pendonor darah,ada syarat syarat yang harus dipenuhi./tjiptadinata effendi

Tidak Sembarangan Orang Boleh Jadi Pendonor

Tiba tiba sedang asyik menyaksikan acara kemanusiaan ini, ada yang bertanya: ”Maaf Bapak kalau mau ikut donor,silakan daftar”

“Emangnya boleh pak?” tanya saya serius.

“Maaf Bapak usianya berapa?” tanya si mas,yang saya tidak tahu namanya

“Baru 74 mas” jawab saya serius

“Hehe…batas usia 65 tahun maksimal pak. Maaf ya”, kata si mas, sambil beralih kecalon pendonor lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline