Ikhlas Dadakan, Belajar dari Humor Kehidupan
Humor itu bisa dibuat buat atau dirancang.untuk mengelitik orang supaya ketawa. Tapi tidak jarang tercipta humor alami yang tanpa direncanakan sama sekali. Humor bisa jadi lucu bagi yang menengok, tapi tidak bagi terlibat dalam humor. Ada juga humor, yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Salah satunya adalah humor kehidupan yang pernah saya alami sendiri.
Bawa Oleh Oleh
Kami sedang menuju kerumah sakit untuk membezuk anak sahabat kami yang baru saja melahirkan. Karena itu kami singgah terlebih dulu di toko buahan ,untuk membeli satu paket keranjang berisi buah buahan. Ada buah anggur, buah pir dan apel. Dalam perjalanan kerumah sakti, tiba tiba ada telpon masuk dari salah seorang teman lama, karena dapat kabar bahwa kami sudah berada di Jakarta.
Ternyata kediamannya sejalan dengan alamat rumah sakit,yang akan kami kunjungi. Dan kami diminta untuk singgah sebentar saja, sekedar untuk melepas kangen. Kami juga tidak mengatakan bahwa sesunggunya tujuan kami adalah membesuk anak sahabat yang baru melahirkan,karena yang menelpon adalah juga sahabat baik kami.
Tidak tega menolak permintaan teman lama, maka kami masuk ke gang menuju kerumahnya,yang ternyata, walaupun katanya sangat dekat, butuh waktu hampir setengah jam ,baru kami dapat menemui rumahnya.Tapi karena memang kami tidak terburu buru, maka sama sekali tidak menjadi masalah, perjalanan tertunda untuk selama satu jam. Agar setidaknya dapat bertemu teman lama.
Begitu tiba, rupanya kami sudah ditunggu didepan pekarangan rumahnya. Kendaraan saya hentikan dan begitu pintu kendaraan dibuka,tampak istri saya lagi memegang keranjang berisi buah, yang tadinya mau di bawa untuk bezuk anak teman yang melahirkan di rumah sakit. Begitu pintu kendaraan terbuka, langsung disalami oleh istri teman saya. Dan pas menengok ada keranjang buah dipangkuan istri saya, langsung si ibu bersorak: "Aduuh..bu koq repot repot bawa buahan segala."
Nah,untuk selama dua detik, kami sama sama terpana dan kemudian mendadak sontak, ikhlas dadakan muncul. "Ya,cuma beli dipinggir jalan bu. Maaf, mungkin sudah tidak terlalu fresh". Tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan istri,syukur istri saya memahami "in case of emergency" Maka langsung menyerahkan keranjang berisi buahan.
Bersyukur, semuanya berlalu dengan selamat, karena datangnya ikhlas dadakan. Kami tidak mempermalukan sahabat kami dan kami juga tidak perlu merasa bersalah. Mengenai harus beli sekali lagi, apalah artinya dibandingkan dengan melukai perasaan orang lain Apalagi sahabat lama.
Peristiwa ini hanya satu dari sekian kalinya, ikhlas dadakan, yang pernah kami alami, tapi kalau semuanya diceritakan ,kayaknya seperti mau pamer, Makanya cukuplah salah satu contoh saja. Siapa tahu hal ini juga bisa terjadi pada orang lain. Dan bila hal itu terjadi, ingatkan ada kiat emergency ikhlas,sebagai jalan terbaik ,agar jangan sampai mempermalukan orang lain dan tidak meninggalkan rasa bersalah dalam diri kita.
Salah satu dari kelebihan orang tua adalah : "pernah menjadi muda,sedangkan orang muda, belum pernah menjadi tua". Karena itu yang sudah pernah muda, harus mengingatkan yang masih muda,sehingga bila terjadi peristiwa yang sama, maka kiatnya sudah diberikan, yakni : "emergency ikhlas"