Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jangan Berharap Dapat Duren Runtuh

Diperbarui: 24 Agustus 2016   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

*Duduk melamun ,sambil berharap ketiban rejeki nomplok atau kejatuhan duren runtuh,adalah gaya hidup yang patut dihindari * tjiptadinata effendi

Jangan Jalani Hidup Dengan Berharap Dapat Duren Runtuh

Bahwa dalam perjalanan hidup seseorang ,entah karena faktor hoki atau faktor lucky, yang kita kenal dengan istilah :”mendapatkan duren runtuh” ,mungkin saja bisa terjadi. Bak kisah dalam dongeng, si Upik Abu yang miskin, tiba tiba dilamar Sang Pangeran yang kaya raya. Maka sejak saat itu mereka hidup berbahagia selama lamanya.

Atau bisa jadi seorang Penulis yang hidupnya morat marit, tiba tiba saja salah satu karya tulisnya meroket dan menjadi topik pembicaraan, bahkan difilmkan. Maka berubahlah nasib si Penulis kere tadi secara serta merta.Dari miskin menjadi hidup yang berkelimpahan.

Atau tiba tiba saja seorang Pengamen di pinggir jalan, diangkat anak orang  multi milionair, karena menyukai lagu lagu yang dimainkannya. Maka sejak saat itu, si Pengamen pinggiran jalan, sudah main dipentas pentas terhormat dan mendapatkan bayaran puluhan juta rupiah..Tapi duduk melamun ,sambil berharapkan kejatuhan duren runtuh atau ketiban rejeki nomplok,bukanlah sesuatu yang patut ditiru.

Mungkin 1 dari Sejuta Orang

Akan tetapi kemungkinan hal tersebut terjadi, adalah 1 dibandingkan satu juta. Seperti  juga ada kata kata bijak yang mengatakan :” Kalau mau mengharapkan mendapatkan loterai kehidupan, maka orang harus hidup selama 1000 tahun.” .Itupun belum pasti dapat,hanya sebuah kemungkinan belaka.

Karena itu , alangkah baiknya,bila kita sadar diri, untuk tidak mengantungkan harapan hidup dengan berharapkan mendapatkan duren runtuh.Jangan lupa ,bahwa kita semua hidup dialam nyata ,dalam sebuah realita hidup,bahwa untuk mengubah nasib, orang harus berkerja keras dan sungguh sungguh.

Ada tatanan dan operating procedure yang harus disusun dan ditaati. Bekerja keras,tapi melupakan atau mengabaikan hal hal yang bersifat prinsip, hanya akan menghadirkan kekecewaan  demi kekecewaan.

Prioritaskan Mana Yang Penting,bukan Mana Yang Kita Sukai

Penyebab terbesar kegagalan dalam hidup.bukan karena:

  1. kurangnya pengetahuan
  2. faktor usia
  3. faktor hokki
  4. atau lucky
  5. ketiadaan peluang untuk sukses
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline