Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Kualitas Tidur Berpotensi Menentukan Kualitas Hidup

Diperbarui: 11 Agustus 2016   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Shutterstock.com

Kualitas Tidur Berpotensi Menentukan Kualitas Hidup Kita

Banyak orang yang tidak menyadari,bahwa  yang paling dominan menentukan  kualitas hidup ,bukanlah hal hal yang spektakuler,tapi justru hal yang dianggap sepele selama ini,yakni masalah tidur.

Untuk memahami hal ini,tidak harus kita searching di google, juga tidak harus membuka buka kamus kesehatan, tapi cukup memberikan waktu bagi diri sendiri untuk melakukan evaluasi diri.

Sebuah contoh

Sudah pernah bergadang? Nonton pertandingan sepak bola, tinju  atau bagi kaum wanita ,mungkin nonton sinetron Korea hingga melewai tengah malam?  Bagaimana rasanya ketika bangun pagi?

  1. Ada rasa malas
  2. Sakit kepala
  3. Agak sempoyongan
  4. Uring uringan sepanjang hari
  5. Tidak bisa berpikiran jernih

Bayangkan bila hal ini dibiarkan tetap berlanjut,apa yang akan terjadi pada diri kita?

Atau mungkin juga bulan lantaran masalah nonton pertandingan,tapi karena :

  1. Banyak masalah di kantor
  2. Masalah keluarga
  3. Masalah bisnis
  4. Kemarahan
  5. Rasa sakit hati
  6. Gelisah tanpa sebab

Sehingga bolak balik,hingga larut malam,belum juga dapat tertidur. Bahkan setiap bunyi detik dari jam dinding, dapat terdengar dengan jelas. Ketika bangun pagi, begitu mau berdiri,serasa mau tumbang. Suasana hati sangat tidak nyaman, serasa mau marah saja.

Pagi itu akan menjadi pagi yang menegangkan dalam rumah tangga.karena masalah kecil saja,semisal  istri terlambat menyediakan kopi sudah dapat membuat kita marah besar.Atau anak anak bernyanyi nyanyi dengan suara keras, mendapatkan bentakan dari kita ,karena merasa terganggu dengan suara berisik.

Kalau biasanya..menengok mentari terbit dipagi hari,menghadirkan rasa syukur dalam diri,kini sudah tidak pernah lagi,Seakan semuanya itu tidak lagi berarti buat diri kita,karena seliuruh pikiran dan suasana hati sudah menumpuk  perasaan tidak nyaman. Yang bagaikan bom waktu, setiap saat,hal hal kecil dan sepele,dapat menjadi penyulut ,meledaknya .

Bila Dibiarkan Berlarut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline