Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jangan Biarkan Rasa Sakit Hati Membelenggu Diri Kita

Diperbarui: 27 Juli 2016   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Rasa sakit hati yang dibiarkan berlarut, akan menggeroti jiwa dan menghancurkan seluruh daya hidup dalam diri kita* tjiptadinata effendi

Cara Efektif  Hindari Rasa Sakit Hati

Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya pasti pernah mengalami rasa sakit hati. Sakit hati tidak hanya dalam urusan cinta, tapi dapat merasuk keseluruh aspek kehidupan anak manusia. Penyebab timbulnya rasa sakit hati belum tentu disebabkan oleh kesalahan orang lain, tapi mungkin juga malah yang menyebakannya justru adalah diri kita sendiri.

Rasa sakit hati boleh jadi karena merasa dilecehkan atau tidak dianggap, misalnya :

  1. Di usir secara halus ketika bertamu
  2. Berkunjung kerumah kerabat hanya diterima sebatas di pagar
  3. Menelepon sahabat lama, tapi hanya dijawab sepatah dua kata saja
  4. Hadiah yang kita berikan sama sekali tidak dianggap
  5. Anak kerabat dekat menikah, tapi kita tidak masuk daftar undangan
  6. Kita berkunjung dari jauh kerumah kerabat, tapi diterima dengan sikap cuek
  7. Susah payah menjamu tamu, tapi hanya dicicipi sedikit dan tidak dimakan
  8. Bertemu sahabat lama ketika ketemu, malah seakan tidak kenal dengan kita
  9. Daftar ini tentunya dapat diperpanjang terus

Belum Tentu Salah Orang Lain

Hadirnya rasa sakit hati  belum tentu akibat dari kesalahan orang lain. Mungkin saja diri kitalah penyebabnya. Padahal orang sama sekali tidak bermaksud mengusir kita. Dan boleh jadi pas pada saat kita menelepon, sahabat kita lagi menyetir kendaraan. Atau ketika kita menjamu tamu makan, sakit giginya atau maagnya sedang kambuh.

Anak kerabat kita menikah, tapi kita tidak diundang, bisa jadi karena kita dianggap sebagai keluarganya dan menjadi bagian dari tuan rumah, sehingga merasa risih kalau sebagai tuan rumah juga ikut masuk daftar undangan. Bertemu sahabat lama, tapi malah tidak ingat nama kita, bisa jadi sahabat kita terkena amnesia. Ketika berkunjung kerumah teman, kita diterima dengan sikap cuek, bisa jadi teman kita baru mendapatkan berita sedih karena orang tuanya atau neneknya  meninggal. Atau mungkin juga ia baru saja di PHK

Perlu Introspeksi Diri

Daripada mengutuki orang lain, alangkah baiknya kita lakukan introspeksi diri untuk hindari terciptanya rasa sakit hati. Karena bila dibiarkan berlarut-larut rasa sakit hati bisa menjadi penyebab hancurnya masa depan kita dan juga akan membias pada keluarga kita.

  1. Selalu berprasangka baik
  2. Jauhkan pikiran negatif dari diri
  3. Jangan menuntut penghargaan berlebihan atas diri kita
  4. Cobalah memahami kondisi orang lain
  5. Coba menempatkan diri kita,bila berada dipihak orang lain

Bila Kesalahan dari Orang Lain

Bila memang kesalahan bukan dari diri kita, maka yang harus kita lakukan adalah memaafkan karena dengan jalan memaafkan, maka beban yang menghimpit jiwa kita terangkat dan dibuang jauh-jauh. Memaafkan, berarti juga memutus belenggu jiwa. Karena bila kita hidup dengan memendam rasa sakit hati,m aka lama kelamaan menjadi dendam kesumat yang menyebabkan jiwa kita terbelenggu oleh rantai kebencian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline