Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Membedah Peran Menulis Sebagai Terapi Diri

Diperbarui: 26 Juli 2016   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Menulis bukan hanya untuk terapi diri sendiri,tapi juga dapat menjadi terapi jiwa bagi orang lain * (tjiptadinata effendi)

Membedah Peran Menulis Sebagai Terapi  Diri

Menulis adalah terapi jiwa . Menulis adalah juga terapi diri dan menulis sekalgus melawan lupa. Daftar ungkapan ini tentu dapat diperpanjang ,karena setiap orang memiliki alasan tersendiri ,mengapa ia menulis.

Banyak orang mengangggap ungkapan tersebut hanya sebatas gagah gagahan  atau sekedar  lips service (pemanis mulut). Padahal menulis secara nyata dan sungguh sungguh berperan dalam :

  1. Memulihkan bagian bagian yang pernah hilang dari memory
  2. Menjaga agar memory yang sudah ada tidak terjadi frozen atau pembekuan
  3. Mencegah sedini mungkin, terjerumusnya diri kejurang kepikunan
  4. Berperan merangsang recovery  /reproduksi  sel sel otak yang luruh
  5. me recall hal hal yang telah terlupakan

Untuk Menulis Membutuhkan Energi

Orang tidak mungkin bisa menulis,bila sudah kehilangan energy .Kalaupun memaksa diri untuk menulis dalam kondisi energy mengalami drop down, maka hasilnya pasti tidak enak dibaca. Secara sadar ataupun tanpa sadar.hal ini telah menghadirkan pikiran positif dalam diri ,yakni :” Saya harus sehat, agar dapat terus menulis”

Satu langkah kita sudah maju ,karena dalam pikiran kita sudah tertanam :” Saya harus sehat” .Pikiran ini akan beresonansi keseluruh sel sel tubuh kita. Dan perintah otak memerintahkan seluruh sel tubuh agar tetap sehat. Resonansi dalam hal ini dapat disebutkan sebagai mengalirnya energy secara efisien dan efektif,untuk memacu diri ,tetap sehat

Tulisan Positif Berperan  untuk Terapi diri dan Orang Lain

Tulisan yang dihasilkan dari pikiran yang positif akan menghasilkan juga tulisan yang mampu beresonansi secara positif, yakni mampu membuat ratusan dan mungkin juga ribuan orang yang membaca tulisan kita, merasakan getaran resonansi ini dalam dirinya Yang dapat berupa:”kegembiraan, rasa syukur ,rasa ketertarikan dan bahkan lebih jauh secara positif ,energy yang dipantul ulangkan lewat tulisan  positif bahkan akan mampu menciptakan :” kecanduan” (addict ) bagi pembaca.  Orang senang membaca tulisan kita,karena merasa di dalam tulisan kita, ada sesuatu yang membuat dirinya menjadi lebih baik.

Dalam ini berlakulah hukum alam ,yang dalam terapi bioenergy  disebutkan sebagai :” distance healing” atau penyembuhan jarak jauh,melalui sarana dan prasarana sebuah tulisan.  Orang bisa sakit hati membaca tulisan yang penuh dengan energi negative, seperti : tulisan bermuatan kebencian ,iri hati dan dendam kesumat. Tetapi sebaliknya ,bila kita menulis dengan hati yang damai dan pikiran yang jernih ,maka energi positif ini secara serta merta akan tertuangkan dalam setiap kalimat yang kita tuliskan.

Dalam berinteraksi dengan sesama manusia,baik secara verbal ,maupun dalam bentu komunikasi tertulis, terciptalah rasa suka dan tidak suka dalam hubungan antar manusia. Hal ini bukan karena disebabkan cocok atau tidak cocoknya kita dengan seseorang,tetapi terlebih karena energi positif ,tidak mungkin dapat menyambung dengan energy negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline