Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Konsistensi dan Persistensi Menulis

Diperbarui: 13 Juli 2016   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis dengan konsisten bagi banyak orang sudah merupakan sebuah  perjuangan yang berat. Bukan karens ketidak mampuan untuk menemukan ide menulis tetapi terlebih pada  tidak mampu memanage waktu, karena berbagai alasan..

Alasan yang paling mengedepan adalah karena kesibukan hidup dalam berpacu meraih rejeki. Yang tentu merupakan  yang pertama  dalam urutan prioritas dalam keseharianya Hal ini tentu merupakan sesuatu  yang sangat wajar,mengingat sebagian besar orang menulis adalah semata mata karena hobbi.Dan ingin mengisi waktu waktu lowong dengan aktivitas yang positif, diantaranya adalah menulis.

Menulis Adalah Proses Pembelajaran Diri

Sedangkan bagi yang menjadikan kegiatan menulis menjadi bagian dari proses pembelajaran diri untuk meningkatkan mutu dan konten dari tulisannya..akan mempertahankan konsistensi dalam menulis.Konsisten dalam keartian menulis secara berkesinabungan, baik seminggu sekali atau lebih

Bisa hari apa saja.yang penting konsistensi menulis setiap minggu terpenuhi.Bisa jsdi satu tulisan dan dilain minggu mungkin saja 4 atau 4 artikel terpublished.

Menulis adalah Kebutuhan Jiwa

Selain dari yang menulis hanya karena sebatas hobbi dan merupakan proses pembelajaran diri, ada juga orang menulis.karena baginya menulis bukan hanya sebatas hobbi atau proses belajar menulis.tetapi sekaligus merupakan terapi jiwa

Bagi tipe ini.menulis adalah sebuah kebutuhan.Sehingga menulis tidak hanya sekedar konsisten.tetapi sekaligus persisten.

One day one article atau one day two article diterapkan secara konsistensi dan persistensi. Setiap hari tidak ada hari yang berlalu tanpa terpostingnya minimal sebuah tulisan.Yang tentu bukan hasil astul atau asal tulis untuk memenuhi target diri.melainkan tetap konsisten dalam setiap tulisan

Mengenai apakah tulisan tersebut menarik.masuk di highlight atau trending article.sudah berada diluar jangkauan penulis.

Silakan simak tulisan karya dari kalangan intelektual, belum tentu diminati pembaca. Ibarat makanan. hidangan mewah belum tentu paling banyak penyukanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline