Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Kiat Bangkit dari Keterpurukan Hidup

Diperbarui: 4 Juli 2016   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maunya kita: sekali berhasil mengubah hidup, maka janganlah pernah jatuh lagi. Tapi hidup tidak dapat dipatok berdasarkan maunya kita. Karena hidup penuh dengan misteri yang seringkali tidak terjangkau oleh nalar dan kemampuan berpikir kita. Ada begitu banyak hal yang sebelumnya sama sekali tidak termasuk dalam prediksi kita,tiba tiba saja bisa terjadi.

Bisa dalam bentuk :

  1. Musibah atau bencana alam
  2. Ditipu oleh sahabat baik
  3. Kesalahan prosedur

Apapun penyebabnya, hasilnya adalah ambruknya, usaha yang sudah kita bangun bertahun tahun. Seakan terimbas tsunami, seluruh harta kekayaan yang berhasil dikumpulkan dengan kerja keras siang malam ,dalam waktu sekejab terlibas habis. Bagaikan jatuh kedalam jurang yang amat dalam,hidup yang tadinya sudah mapan, tiba tiba mengalami keterpurukan.

Reaksi Diri Menghadapi Keterpurukan

Ada beragam reaksi yang dilakukan orang, bila terkena dampak dari sebuah kegagalan di bidang usaha.Bagi yang mentalnya tidak kuat ,menjadi :

  • Gila
  • Stroke
  • Meninggal
  • Melarikan diri

Kita tidak mau jadi gila, kena stroke ,melarikan diri, apalagi sampai mati,karena kehilangan harta benda. Kehidupan yang dimiliki, jauh lebih bernilai dari harta yang hilang. Dan yakinlah, selama masih ada nyawa dibadan, selalu ada jalan keluar,untuk bangkit lagi dari keterpurukan hidup. Yang paling penting adalah semangat untuk tetap hidup dan niat untuk bangkit dari keterpurukan.

Meratapi kegagalan,tidak akan mengubah apapun ,malahan akan memperburuk kondisi . Maka satu satunya jalan terbaik adalah mulai membangun kembali dari puing puing keruntuhan ini. Tidak mudah memang,tetapi inilah jalan agar bisa bangkit lagi .

Langkah yang dilakukan:
 Pertama : mendata ulang seluruh utang piutang
 Kedua : mendata seluruh inventaris yang bisa dijual.

Harus Berani Melangkah

Juallah semua inventaris,baik berupa benda tidak bergerak,seperti tanah, perkebunan dan rumah,maupun harta benda bergerak seperti kendaraan.

Hentikan secara total seluruh rencana berlibur keluar negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline