Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Biro Jodoh di Zaman Dulu

Diperbarui: 20 Juni 2016   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Biro Jodoh Sudah Ada Sejak Zaman Doeloe

Kemarin, diantara salah satu komentar pada tulisan saya  yang membahas tentang lika liku menjadi seorang Broker, ada salah satu komentar yang mengelitik,disampaikan oleh Kompasianer Ikhwanul ,tentang biro jodoh.  Maka terinspirasi oleh komentar tersebut, saya jadi ingin menuliskan tentang biro Jodoh semasa dulu.

Kalau tentang Biro Jodoh di zaman sekarang.gampang, tinggal klik di google, banyak berserakkan.Mau cari suku bangsa apapun,dari yang 20 tahun ,hingga wanita usia 70 tahun juga ada.

Untuk tidak mengundang perdebatan,maka saya membatasi bercerita tentang Biro Jodoh dikalangan etinis Tionghoa, yang memang terjadi di dalam masyarakat  Tionghoa ,termasuk di dalam keluarga saya sendiri.

Kembali ke 50  Tahun Lalu

Pada jaman itu, mana ada yang namanya pacaran, Karena dikalangan masyarakat, wanita itu adalah makluk ,semacam porselen, yang harus diperlakukan secara sangat hati hati. Maka untuk menjaga kelestarian tradisi ini, tentu saja ada rambu rambu yang mengaturnya,

Walaupun tidak tertulis, tapi sanksinya adalah nyata,yakni  bila dilanggar ,akan :”dikucilkan ‘ dari pergaulan masyarakat. Jadi dari aturan lisan,bisa berakibatkan sanksi hukuman yang dirasakan secara nyata ,oleh setiap wanita yang melanggar kaidah kaidah yang sudah mendarah  daging, dalam kalangan etnis ini.

Semisalnya, wanita yang sudah berboncengan dengan laki laki  dan kemudian tidak jadi menikah, maka akan menjadi sangat rumit baginya mendapatkan jodoh,karena sudah ada stigma :” perempuan yang sudah dibawa bawa orang”

Biro Jodoh Gaya Lama

Bila wanita sudah berusia 17 tahun ,sudah mulai diincar oleh Broker, yang terdiri dari wanita tua. Karena kalau wanita sudah berusia 25 tahun ,belum menikah, wah, bakalan dapat gelar :” gadis gaek, cerewet ,makanya nggak laku laku” Sadis kan? Tapi itu adalah aturan hidup dikampung saya pada waktu itu.

Biro Jodoh pada waktu itu disebut Mak Comblang atau Jomblang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline