foto: Fiksiana Community
[My Diary] Memaafkan Pembunuh
Dear Diary.
Sudah jam 2 dini hari.....
dari jendela kamar ,tampak bertaburan bintang bintang dilangit.
Namun kali ini keindahan malam tak lagi menyentuh kalbu.
Hati seakan tertutup oleh gelapnya malam..
Saya coba memenjamkan mata,,namun walaupun mata tertutup tapi tetap saja tidak bisa tidur. .. Pikiran dan hati masih galau dengan perasaan campur aduk. terpaut dengan email yang saya terima siang tadi.
Surat dari seorang sahabat, yang sudah bertahun tahun menghilang dan tidak pernah saling kontak lagi. Isi surat inilah yang bagaikan merasuk hingga kerelung jiwa saya yang terdalam. Ada kepedihan dan perih menyeruak hingga keseluruh tulang belulang.
Isinya adalah sebuah pengakuan, bahwa dirinya yang telah merusakkan system rem kendaraan saya ketika saya titipkan di bengkel untuk di service. Tujuannya adalah bila kami sekeluarga kecelakaan,maka seluruh pinjamannya pada saya menjadi lunas.
"Dengan tangan saya sendiri telah merusakkan sistem rem kendaraan pak Effendi. Dengan pikiran jahat, bila hal itu terjadi,pinjaman saya pada pak Effendi menjadi lunas.....Sungguh saya malu pada Tuhan, pada pak Effendi,pada keluarga saya dan pada diri sendiri.betapa tega saya melakukan semuanya itu hanya demi uang....."