Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Ulasan Singkat Mengenai Diary

Diperbarui: 2 April 2016   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulasan Singkat Mengenai Catatan Harian

Saya  mulai menulis diary atau catatan harian sejak duduk dibangku kelas I SMA. Sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga pada waktu itu, saya hanya mampu  menuliskan catatan harian di buku tulis yang dipotong menjadi dua bagian

Setiap hari ,betapapun sibuk dan mengantuknya, setidaknya dua atau tiga baris catatan pasti saya tuliskan. Hal ini secara tidak langsung membangun disiplin diri.hingga beranjak dewasa.Bahkan hingga saat ini,diusia menginjak tahun ke 73 bulan Mei mendatang, menulis :”one day one article” tidak menjadi beban apapun bagi saya. Karena sudah terlatih disiplin sejak tahun 1959

Untuk mengamankan  buku catatan harian yang sudah penuh, yang saya lakukan adalah menyimpannya dalam sepotong bambu China, yang ada penutupnya.dengan cara digulung  Sehingga tidak dimakan rayap dan tidak basah kena air.

Mengapa Diary itu Penting?

Catatan harian merupakan hal yang sangat penting dilakukan bagi pembinaan mental diri sendiri di mana kita menuliskan apa saja yang dianggap merupakan kejadian penting pada hari itu. Bailk hal hal yang menggembirakan hati, maupun kejadian yang menyedihkan.Termasuk tingkah laku kita yang tidak seharusnya dilakukan,namun terlanjur sudah terjadi.

Catatan ini tidak hanya sekedar menjadi kenangan masa lalu, namun sekaligus menjadi cermin diri dan sarana untuk melakukan introspeksi diri. Agar kesalahan yang pernah dilakukan ,baik disengaja ataupun tidak,jangan sampai terulang lagi.

Salah satu manfaatnya adalah mengingatkan kita kepada orang orang yang pernah menolong kita, baik secara materi maupun secara moril. Karena itu saya masih ingat ketika nenek Halimah, memberikan saya sepotong ubi rebus di dalam bus,yang meluncur dari Medan ke Padang. Karena catatan itu masih utuh hingga saat ini, walaupun kertasnya sudah sangat rapuh dimakan jaman.

Dalam kata lain.menuliskan catatan harian atau diary,disamping sebagai pengingat untuk kejadian kejadian yang telah dialami,sekaligus  adalah jalan bagi kita,untuk menjaga agar jangan menjadi  orang yang tidak tahu membalas budi baik orang.  Lupakanlah apa saja kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain, namun jangan pernah lupakan sekecil apapun kebaikan yang pernah kita terima dari orang lain. Dan catatan harian ini akan membantu kita,seandainya kita menjadi orang yang pelupa.

Salah satu bukti, adalah dicatatan saya masih ada tersimpan, tentang seorang wanita tua, nenek Halimah,yang telah memberikan perhatian dan kasih sayangnya pada diri saya, dalam kondisi  terbaring sakit diperjalanan dengan bus dari Medan menuju ke Padang,seperti yang dituliskan dialinea atas.Sepotong ubi rebus, yang masih hangat hingga kini dalam hati saya, kendati sudah berlalu setengah abad dan nenek Halimah sudah berada dialam yang berbeda.

Diary Terdiri Atas Dua Kategori

  • Catatan Harian Untuk Diri Sendiri
  • Catatan Harian  Yang Dituliskan Atas Perkembangan Bayi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline