Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Keterampilan Mengatasi Masalah Hidup

Diperbarui: 22 Maret 2016   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup bagaikan berpacu dengan waktu, untuk berebut rejeki. Ada yang bekerja keras siang dan malam ,hanya untuk dapat memberikan makanan yang layak bagi anak istrinya.Sementara ada juga orang yang berpacu dengan waktu, untuk memanfaatkan aji mumpung, dalam menumpuk kekayaan bagi diri dan kelompoknya.

Kedua komunitas ini, sama sama berpacu dengan waktu, namun menghasilkan sesuatu yang berbeda total. Yakni kelompok pertama untuk dapat menghidupkan keluarganya sedangkan yang kedua adalah untuk meraup kekayaasn sebanyak banyaknya.

Saking sibuknya orang berpacu dengan waktu, sehingga melupakan hal yang tidak kurang pentingnya ,yakni  memiliki ketrampilan untuk mengatasi masalah hidup. Hal yang sama sekali tidak akan diperoleh dibangku kuliah di universitas manapun di dunia ini. Dan hanya dapat dipelajari di universitas kehidupan ini,,melalui proses pemberlajaran diri.Dimulai dari hal hal yang tampak sepele, namun pada kenyataannya dapat menjadi penentu dalam hidup kita. Disamping itu ada banyak masalah yang sedang dihadapi. Antara lain:

Yakni, bagaimana mengatasi masalah hidup, seandainya :

  • Tiba tiba di PHK
  • Warung yang dijadikan sumber penghasilan harus dibongkar
  • kontrak rumah sudah berakhir, sedangkan saldo di bank nihil’
  • anak  anak mau bayar uang pendaftaran sedangkan dana belum ada
  • mau menikahkan anak, darimana dapat uang?

Mempersiapkan Dana Cadangan

Semua yang disebutkan pada point diatas bukan sebuah scenario atau cerita fiktif, melainkan sungguh bisa terjadi pada siapapun. Oleh karena itu, apapun kedudukan kita, maka harus berani untuk mendisiplin diri, guna mempersiapkan dana cadangan yang dapat dimanfaatkan: ”in case of emergency”

Bagi yang perekonomiannya mampan,tentu hal ini tidak perlu jadi pemikiran ataupun  mempersiapkan diri lagi,karena sesungguhnya sudah mempersiapkan secara alami.Namun bagi yang hidupnya masih Senin Kemis,tentu perlu disiplin diri,untuk dapat menerapkan hal ini.

Ada Banyak Alasan Bagi Yang Tidak Mau Menabung:

  • Tidak mungkinlah, untuk makan saja tidak cukup,apalagi nabung
  • Pengeluaran kita banyak,jadi tidak mungkinlah bisa menabung secara disiplin
  • Untuk sekarang adalah hal mustahil untuk menabung,mungkin dilain waktu
  • Emangnya gampang menabung ,dapat uang dari mana?
  • Daftar ini tentu dapat diperpanjang
  • Setidaknya kita sudah mendapatkan gambaran

Bagi yang serius, hanya satu jawabannya: Disiplin diri

Betapapun kecilnya penghasilan, perlu “memaksa” diri untuk menabung

Jangan membeli apapun yang belum benar benar dibutuhkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline