Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Luput dari Maut, Hadirkan Rasa Syukur Mendalam

Diperbarui: 22 Januari 2016   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bus yang kami tumpangi bersama 42 orang penumpang lainnya, siang tadi berjalan santai dari Joondalup train stasiun, menuju ke salah satu restoran di pinggiran kota, untuk hadiri acara makan bersama. Persis di bengkolan menuju ke jalan raya James Street, Pengemudi tiba tiba membanting stir. Sebelum kami sadar apa yang telah terjadi, bus yang khusus membawa para senior citizen untuk makan siang bersama ini,dengan bunyi  yang sangat keras menghantam  pembatas jalan. Badan bus bergoyang keras dan miring. Para penumpang  ,khususnya wanita  menyerit histeris.

Ada yang dua orang penumpang pria mencoba turun, tapi begitu mereka berdiri,badan bis semakin bergoyang dan miring,Pengemudi bis yang adalah seorang wanita, berteriak :” Don’t move!” Keep calm”

Tampaknya sebelah roda depan naik keatas tembok pembatas ,sedangkan yang sebelah kanan mengantung, Saya tengok istri saya yang duduk disamping saya, persis disamping jendela kaca bis…Saya tidak mau mengandai andai. Saya peluk istri saya kuat kuat. Tapi Lina tampak santai saja dan sama sekali tidak panic. Dalam kondisi begini, satu satunya yang dapat saya lakukan adalah berdoa. “Ya Tuhan .selamatkanlah kami semuanya. Amin”

Terhempas Sekali Lagi

Dengan posisi sebelah roda kiri berada diatas batu pembatas jalan dan hanya menyangkut di garden bis, tampak Pengemudi jadi serba salah,,Mau maju berarti sebelah roda lagi harus memanjat tembok dan resiko,kemungkinan besa bis akan terbalik  Saya memperhatikan , Pengemudi sesaat berdiam diri ,untuk memikirkan jalan mana yang terbaik, diambilnya.

Hanya selang beberapa detik, semuanya diam ,menahan nafas dan tiba tiba kembali  badan bis terhempas keras dan menimbulkan bunyi beradunya benda keras. Rupanya  hand brake dan rem kaki, tidak mampu menahan beban, badan bus yang sekian ton ,ditambah dengan berat penumpang yang berjumlah total 45 orang, maka roda kiri yang bertengger diatas batu pembatas jalan tadi, anjlok dan terhempas.

Kembali beberapa jeritan histeris dan kemudian diam. Kami selamat. Memanjatkan rasa syukur yang mendalam Walaupun hanya berlangsung beberapa puluh detik,namun ,telepas dari bahaya , sungguh menghadirkan rasa syukur yang tak habis habisnya dalam hati

Bis Melanjutkan Perjalanan Sampai ke Tujuan

Walaupun bis mengeluarkan suara tidak nyaman, seperti ada yang bergesek, tapi perjalanan tetap dilanjutkan, kendati  berlari lambat lambat. Sepanjang perjalanan, saya menengok ke alam sekitarnya ,seakan berpuluh kali tampak lebih indah dari pada biasanya. Seakan baru saja terjaga dari mimpi buruk.

Akhirnya bis yang membawa kami,tiba dengan selamat di laman restoran Carver, tepatnya disamping Crown Hotel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline